Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Harga CPO Malaysia Melesat Jadi MYR3.796/Ton, Ini Penyebabnya

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis · Jum'at 14 Oktober 2022 13:33 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 14 620 2687031 harga-cpo-malaysia-melesat-jadi-myr3-796-ton-ini-penyebabnya-jFPLgN070I.jpg CPO. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Harga minyak sawit mentah / crude palm oil (CPO) di bursa Malaysia kembali melanjutkan kenaikan pada perdagangan akhir pekan Jumat (14/10/2022).

Kali ini, harga CPO melejit hampir 4% terdongkrak kurs ringgit yang lemah serta kenaikan harga minyak kedelai di bursa lain.

Kontrak minyak sawit acuan untuk pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 131 ringgit, atau 3,57%, menjadi MYR3.796 per ton hingga pukul 12.21 WIB, setelah sebelumnya terpuruk mendekati 2% pada Kamis lalu.

Diketahui, pergerakan harga CPO dipengaruhi oleh harga minyak nabati lainnya karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar global.

 BACA JUGA:Harga CPO Naik, Ekspor Malaysia Meroket 6,9% di September 2022

Harga minyak kedelai di bursa Dalian China menguat 1,3%, sementara kontrak CPOnya tumbuh 0,2%.

Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga menguat 0,5%, memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga kalinya.

Kendati siang ini harga CPO melejit, tetapi secara historis masih mengalami koreksi 1% sepanjang pekan ini.

Sentimen yang menggerakan harga CPO Malaysia datang dari pelemahan nilai tukar ringgit terhadap sejumlah mata uang lain.

Follow Berita Okezone di Google News

Ringgit yang menjadi mata uang perdagangan sawit, turun 0,15% terhadap dolar, yang membuat komoditas itu lebih murah bagi pemegang mata uang asing.

Lebih jauh, katalis penggerak harga juga berasal dari peningkatan nilai impor minyak sawit India pada September 2022. Diketahui, India adalah salah satu importir terbesar dunia.

Lonjakan impor terjadi menyusul permintaan yang kuat menjelang puncak musim festival Diwali. Para pembeli CPO di India juga mendapatkan diskon harga atas selisih dari harga minyak nabati lain, sebagaimana diungkap oleh Solvent Extractors' Association of India, dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022).

Technical Analyst Reuters Wang Tao memproyeksikan harga CPO kontrak Desember bakal menembus area resistance di MYR3.754 per ton.

"Bisa lanjut naik ke kisaran 3.824-3.919 ringgit," kata Wang Tao.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini