Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Area Pencarian Kapal Selam yang Hilang Diperluas, Libatkan Lebih Banyak Kapal dan Kendaraan Bawah Air

Susi Susanti, Jurnalis · Kamis 22 Juni 2023 11:59 WIB
https: img.okezone.com content 2023 06 22 620 2835166 area-pencarian-kapal-selam-yang-hilang-diperluas-libatkan-lebih-banyak-kapal-dan-kendaraan-bawah-air-uyRjTQUeDL.jpg Kapal selam wisata hilang di Samudra Atlantik (Foto: Reuters)
A A A

NEW YORK – Pencarian kapal selam wisata yang di hilang di Samudra Atlantik masih terus dilakukan.

Tim penyelamat telah memperluas area pencarian menjadi dua kali ukuran negara bagian Connecticut di Amerika Serikat (AS).

Kemudian akan lebih banyak kapal dan kendaraan bawah air akan bergabung dalam pencarian pada Kamis (22/6/2023) waktu setempat.

Kapten Jamie Frederick mengatakan dengan kedatangan lebih banyak kapal dan kendaraan bawah air, operasi pencarian juga akan dilanjutkan di tempat pencarian semula dilakukan. Luas keseluruhan laut yang dijelajahi sekitar 26.000 km persegi (10.000 mil persegi).

"Anda selalu memiliki harapan," teraangnya, dikutip BBC.

"Ini adalah operasi pencarian dan penyelamatan 100%,” lanjutnya.

Saat ini ada lima kapal permukaan yang terlibat dalam pencarian, dengan lima lagi menuju ke daerah tersebut dalam waktu sekitar satu hari.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara itu, Penjaga Pantai AS mengatakan lebih banyak suara telah terdeteksi dalam pencarian kapal selam yang hilang pada Minggu (18/6/2023) saat menyelam untuk melihat lokasi bangkai kapal Titanic.

Kapten Fredercik mengatakan mereka tidak tahu suara apa itu dan angkatan laut AS membantu menganalisisnya.

Saat konferensi pers di Boston, dia mengatakan sebuah pesawat pencari Kanada telah menangkap suara-suara bawah air pada Selasa (20/6/2023) dan Rabu (21/6/2023).

Suara ini telah mendorong tim pencari untuk mengalihkan fokusnya ke area di mana suara-suara itu terdeteksi.

Tapi masih belum jelas suara apa itu dan pencarian bawah air di area tempat mereka terdeteksi belum menghasilkan apa-apa.

Sementara itu, dua kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) yang mencari di bawah air akan bergabung dengan beberapa lagi pada Kamis(22/6/2023) pagi waktu setempat.

"Kami sedang mencari di mana suara-suara itu terdeteksi. Pagi hari kami akan melanjutkan pencarian di sana dan menempatkan ROV tambahan di tempat pencarian semula dilakukan," katanya.

Sebelumnya pada Rabu (21/6/2023), Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai AS mengatakan kepada BBC bahwa kapal selam dapat memiliki sisa oksigen kurang dari 20 jam, berdasarkan perkiraan awal 96 jam.

“Salah satu faktor yang membuat sulit untuk memprediksi berapa banyak oksigen yang tersisa adalah kita tidak mengetahui tingkat konsumsi oksigen per penumpang di kapal selam tersebut,” ujarnya.

Namun Oisin Fanning, yang pernah melakukan perjalanan laut dalam ke bangkai kapal Titanic sebelumnya dan mengetahui beberapa penumpang kapal selam yang hilang, mengatakan kepada BBC bahwa kru akan memahami cara memaksimalkan pasokan oksigen mereka.

Fanning mengatakan mereka yang berada di kapal akan melalui pelatihan ketat sebelumnya dan "akan segera berusaha untuk menghemat oksigen."

Dr Kenneth LeDez, Direktur Center for Offshore and Remote Medicine dan ahli pengobatan hiperbarik di Memorial University di St John's, Newfoundland, mengatakan kepada BBC bahwa ada kemungkinan awak kapal dapat bertahan bahkan saat pasokan oksigen berkurang, tergantung kebugaran awak dan kondisinya dalam kapal selam.

Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui kondisi yang tepat di dalam, Dr LeDez mengatakan para kru kemungkinan akan menghadapi peningkatan kadar karbon dioksida dan juga dapat menghadapi suhu dingin, bersamaan dengan penurunan kadar oksigen.

Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat menyebabkan hipotermia dan kehilangan kesadaran, katanya. Tapi kondisi ini belum tentu mematikan dan metabolisme mereka melambat karena dingin bisa membantu mereka bertahan lebih lama.

"Mereka sangat pintar... orang-orang yang sangat berprestasi di sana," katanya.

"Jika ada yang bisa bertahan di dalamnya, ya orang-orang ini,” ujarnya.

1
3

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini