JAKARTA - Indeks pemulihan Covid-19 di Indonesia menempati peringkat tertinggi di Asia Tenggara. Selanjutnya disusul Singapura dan Kamboja.
Indeks penanganan Covid-19 Indonesia secara global, seperti diungkap Nikkei, berhasil menempati urutan ke-54 setelah pada Juli lalu berada para peringkat 92 dari 112 negara yang diteliti oleh Nikkei.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan keberhasilan Indonesia dengan cepat menurunkan angka kasus Covid-19 dari gelombang kedua pada Juli lalu ada multifaktor.
“Jadi mungkin keberhasilan kita dengan cepat menurunkan angka kasus tertinggi dan lonjakan kasus di bulan Juli itu sebenarnya adalah multifaktor,” paparnya dalam keterangannya, Senin (11/10/2021).
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Bekasi Tinggal 35
Baca juga: Tertular Covid-19, 'Bapak Bom Nuklir Pakistan' Tutup Usia
Nadia mengatakan keberhasilan Indonesia ini pertama adalah dari kecepatan vaksinasi Covid-19. Apalagi, dilakukan serbuan vaksinasi di berbagai tempat di antaranya dari TNI juga Polri meskipun pada saat itu terjadi lonjakan kasus Covid-19.
“Pertama adalah kecepatan untuk kita melakukan vaksinasi. Jadi walaupun kondisi kita pada waktu itu dengan laju kasus yang cukup tinggi, kasus konfirmasi positif yang trennya terus meningkat, vaksinasi tetap dilakukan percepatan. Dan kita tahu ya adanya serbuan-serbuan vaksinasi yang dilakukan oleh TNI dan Polri. Dan artinya walaupun terjadi peningkatan kasus kita tetap berupaya melaksanakan vaksinasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan,” papar Nadia.
Kedua, kata Nadia adalah keputusan untuk melakukan pengurangan bahkan menghentikan sebagian kegiatan dalam rangka mengurangi mobilitas baik itu kegiatan aktivitas sosial maupun aktivitas ekonomi. “Itu bisa memberikan peranan yang sangat penting.”
Ketiga yakni peningkatan 3T yakni testing, tracing dan treatment. “Di samping itu juga upaya-upaya protokol kesehatan yang kita lakukan dan yang paling penting juga adalah peningkatan testing dan tracing yang kita tahu ini cukup besar meningkat dari 1,3 menjadi 3 sampai 3,5 per 1.000 penduduk per minggu,” kata Nadia.
“Jadi kombinasi semua ini rasanya yang kemudian juga mempercepat upaya kita menurunkan tingkat tingginya penularan dan juga angka kesakitan dan kematian,” paparnya.
Follow Berita Okezone di Google News