JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memimpin Upacara Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-71 yang di laksanakan di halaman Kantor Bupati Pesisir Selatan, Senin (13/12/2021).
(Baca juga: Mendes PDTT: Pemda Punya Peran Penting dalam Membangun Desa)
Dalam kesempatan tersebut, Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, membeberkan awal mula sejarah transmigrasi di Nusantara.
Menurutnya, transmigrasi sudah lama diimplementasikan di Nusantara, bahkan sejak masa kolonialisme Belanda, yaitu pada 1905. Pada tahun itu, pemerintah kolonial, untuk pertama kalinya, memberangkatkan 155 kepala keluarga (KK) transmigran, yang berasal dari Kedu, Jawa Tengah, menuju Gedong Tataan, Provinsi Lampung.
(Baca juga: Begini Cara Pemerintah Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia)
Sedangkan Pemerintah Indonesia melaksanakan program transmigrasi untuk pertama kalinya, tepat pada 1950 tepatnya pada 12 Desember, ketika Jawatan Transmigrasi memberangkatkan 25 kepala keluarga atau 98 jiwa transmigran menuju Lampung dan Lubuk Linggau.
"Sejak saat itulah, tanggal 12 Desember kita kenal dan selalu kita peringati sebagai Hari Bhakti Transmigrasi," katanya.
Dia juga mendorong revitalisasi kawasan transmigrasi di Tanah Air. Revitalisasi ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas perekonomian di kawasan transmigrasi sebagai wujud nyata implementasi SDGs Desa untuk pembangunan berkelanjutan.
"Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan seperti diamanahkan Perpres Nomor 59 Tahun 2017. Untuk itu, tidak ada lagi penambahan kawasan transmigrasi baru. Yang ada revitalisasi," ulasnya.
Follow Berita Okezone di Google News