Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Berita Baik, Indonesia Punya 4 Prototipe Antivirus COVID-19

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis · Selasa 19 Mei 2020 19:56 WIB
https: img.okezone.com content 2020 05 19 620 2216665 berita-baik-indonesia-punya-4-prototipe-antivirus-covid-19-avct8PhluX.jpg Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A A A

HINGGA saat ini, memang belum ada obat untuk virus corona COVID-19 yang benar-benar diakui oleh World Health Organization (WHO). Meski begitu, berbagai negara memang tengah berlomba untuk menciptakan obat yang cocok, tidak terkecuali dengan Indonesia.

Tapi, berbeda dengan negara lain yang mungkin mengembangkan secara medis modern, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) tengah melakukan riset bersama untuk menemukan potensi antivirus dari tanaman eukaliptus.

Pasalnya, minyak atsiri dan berbagai ekstrak tanaman telah dianggap memiliki potensi sebagai obat alternatif, untuk pengobatan banyak penyakit infeksius. Eukaliptus merupakan salah satu tanaman yang telah dikenal penggunaan minyak atsirinya.

Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry mengatakan bahwa sebelumnya juga diuji beberapa tanaman herbal yang ada di Indonesia seperti jahe, temulawak, jambu biji, dan lainnya.

vaksin virus corona

Baca Juga: Uji Coba Vaksin COVID-19 ke Manusia Berhasil Buat Antibodi Corona

Namun, pada tanaman eukaliptus ada senyawa 1,8-cineole yang juga disebut eucalyptol yang memiliki aktivitas anti virus, anti inflamasi, dan anti mikroba. Senyawa tersebut merupakan komponen utama dari minyak atsiri yang ditemukan dalam daun eukaliptus.

“Dari sekian banyak minyak atsiri, salah satunya minyak atsiri di eucaliptus yang di dunia ada 700 spesies. Kita uji secara molecular docking untuk melihat kecocokan bahan aktif dan potensi membunuh virus dari sekian banyak minyak atsiri yang kita miliki,” terang Fadjry di situs Kementan.

Aktivitas anti virus senyawa 1,8-cineole pada SARS-CoV-2 melalui uji molecular docking memperlihatkan bahwa Main protease (Mpro)/chymotrypsin (kimotripsin) seperti protease (3CLpro) dari virus Corona termasuk Covid-19, menjadi target potensial penghambat replikasi corona virus.

Sehingga, menjadi target yang menarik untuk pengembangan obat yang ditujukan pada infeksi SARS dan infeksi virus corona lainnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Setelah uji molecular docking, dilakukan uji in vitro di laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3) yang dimiliki Balitbangtan. Hasilnya, Eucalyptus sp. bisa membunuh 80–100 persen beberapa virus.

“Mulai dari avian influenza hingga virus corona. Setelah hasilnya kita lihat bagus, kita lanjutkan ke penggunaan nanoteknologi agar kualitas hasil produknya lebih bagus,” jelas Fadjry.

Menurutnya, produk tersebut akan dilakukan uji efektivitas sehingga dapat segera diproduksi secara massal dan tersedia di masyarakat.

vaksin virus corona

Baca Juga: Pertama Kali, Vaksin Dapat Latih Sistem Kekebalan Tubuh Lawan Virus Corona

Produk dimaksud, yang prototipenya belum lama ini telah dirilis Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan mendapat respon positif, yaitu:

1. Formula Aromatik Antivirus Berbasis Minyak Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003578,

2. Ramuan Inhaler Antivirus Berbasis Eucalyptus dan Proses Pembuatannya dengan nomor pendaftaran paten P00202003574.

3. Ramuan Serbuk Nanoenkapsulat Antivirus Berbasis Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003580

4. Minyak atsiri eucalyptus citridora sebagai antivirus terhadap virus avian influenza subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.

Hasil telusur ilmiah serta riset daya antivirus eukaliptus yang dilakukan Balitbangtan dapat memberikan informasi ilmiah berbasis riset kepada masyarakat tentang potensi tanaman tersebut sebagai anti virus. Meski belum menggunakan virus COVID-19 dalam uji tersebut, diharapkan hasil riset dapat digunakan lebih lanjut dalam membantu mencegah paparan virus COVID-19.

“Informasi sementara berbasis ilmiah bisa menampilkan bahwa potensi tanaman obat Indonesia yang bisa kita kembangkan untuk menekan perkembangan Covid-19 di Indonesia,” tutur Fadjry.

vaksin virus corona

Baca Juga: Upaya China Membuat Vaksin COVID-19

Sebagai tindaklanjut hasil riset tersebut, Balitbangtan juga mencoba mengembangkan produk anti virus eukaliptus dengan membuat minyak eukaliptus melalui proses destilasi uap di laboratorium Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). Kemudian diuji efektifitasnya di Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLitvet).

Teknologi nano dimanfaatkan untuk menghasilkan sediaan bahan aktif yang lebih stabil dan memiliki efektifitas lebih tinggi. Prototipe produk dihasilkan seperti balsam, minyak aromaterapi, inhaler dan kalung aromaterapi di Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen).

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini