Setelah uji molecular docking, dilakukan uji in vitro di laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3) yang dimiliki Balitbangtan. Hasilnya, Eucalyptus sp. bisa membunuh 80–100 persen beberapa virus.
“Mulai dari avian influenza hingga virus corona. Setelah hasilnya kita lihat bagus, kita lanjutkan ke penggunaan nanoteknologi agar kualitas hasil produknya lebih bagus,” jelas Fadjry.
Menurutnya, produk tersebut akan dilakukan uji efektivitas sehingga dapat segera diproduksi secara massal dan tersedia di masyarakat.
Baca Juga: Pertama Kali, Vaksin Dapat Latih Sistem Kekebalan Tubuh Lawan Virus Corona
Produk dimaksud, yang prototipenya belum lama ini telah dirilis Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan mendapat respon positif, yaitu:
1. Formula Aromatik Antivirus Berbasis Minyak Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003578,
2. Ramuan Inhaler Antivirus Berbasis Eucalyptus dan Proses Pembuatannya dengan nomor pendaftaran paten P00202003574.
3. Ramuan Serbuk Nanoenkapsulat Antivirus Berbasis Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003580
4. Minyak atsiri eucalyptus citridora sebagai antivirus terhadap virus avian influenza subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.
Follow Berita Okezone di Google News