JAKARTA - Wacana menerapkan herd immunity atau kekebalan kelompok dalam menghentikan penularan virus corona atau Covid-19 mencuat di Indonesia. Namun stratagi yang sudah dilakukan di beberapa negara tersebut dipertanyakan anggota dewan.
Anggota Komisi IX, Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah lebih dulu menjelaskan konsep dalam penanganan Covid-19. "Saya pertama sekali tentu ingin meminta keterangan dari pemerintah apa yang akan dilakukan terkait penanganan Covid-19 sampai saat ini," kata Saleh kepada Okezone Minggu (24/5/2020).
Saleh mengatakan, sejauh ini belum ada wacana pemerintah untuk menyatakan herd immunity sebagai upaya baru penanganan virus corona. Namun, ia khawatir pemerintah nantinya tiba-tiba justru menggunakan herd immunity untuk menangani hal tersebut.
Baca juga: Herd Immunity Konsep 'Berbahaya' untuk Tangani Pandemi Corona
"Tidak pernah (pemerintah wacanakan herd immunity). Makanya pemrintah harus menjelaskan dulu kepada kami bagaimana penanganan corona saat ini. Jangan sampai diam-diam menerapkan ini. Tidak boleh sesuatu yang belum jelas terus dipilih. Sejauh ini kan yang dipakai PSBB dan ada aturan undang-undangnya," jelasnya.
Lebih jauh Saleh menjelaskan beberapa alasan yang tak memungkinkan untuk menggunakan konsep herd immunity dalam penanganan corona. Pertama, tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia yang tak sama bahkan masih terbilang rendah menjadi kendala terutama dalam melindungi diri sendiri.
"Kedua, tingkat ekonomi masyarakat rendah. Jadi kalau diterapkan herd immunity justru berbahaya. Masyarakat akan tetap aktivitas di luar rumah dan tidak takut," paparnya.
Baca juga: Herd Immunity Tak Cocok Diterapkan di Indonesia
Ketiga, kepadatan penduduk di Indoensia dan terbesar berada di Pulau Jawa. Realita ini sangat menkhawatirkan jika penyakit corona cepat bertransmisi di Pulau Jawa.
"Keempat kita sulit menanganinya, jika kasusnya berkembang. Karena itu kita tetap mendorong agar tak menggunakan herd immunity. Kita dorong tetap menggunakan cara konvensional dengan cari vaksinnya, physical distance dan mengurangi kegiatan," ungkapnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(fmh)
