PEREMPUAN dan anak menjadi kelompok yang rentan akibat terdampak pandemi Covid-19. Menurut studi terbaru, perempuan diketahui lebih stres dibandingkan pria selama pandemi berlangsung.
Dalam laporan berjudul 'Menilai Dampak Covid-19 terhadap Gender dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia', terungkap fakta bahwa pandemi Covid-19 mengekspos kerentanan perempuan terhadap guncangan ekonomi dan memperdalam ketidaksetaraan yang sudah ada di Indonesia sejak sebelum pandemi.
Faktor tersebut, dimungkinkan kan membalikkan kemajuan dalam pencapaian SDG. Laporan ini didukung oleh inisiatif 'Women Count' dari UN Women dan The United Nations (UN) Covid-19 Multi-Partner Trust Fund bekerja sama dengan UNICEF, WFP, dan UNDP.
Lantas, apa saja temuan dari laporan ini terkait dengan dampak pandemi pada perempuan?
"Perempuan di Indonesia banyak bergantung dari usaha keluarga, tetapi 82 persen dari mereka mengalami penurunan dalam sumber pendapatan. Meskipun 80 persen laki-laki juga mengalami penurunan serupa, bukti menunjukkan bahwa laki-laki mendapatkan keuntungan dari sumber pendapatan yang lebih luas," ungkap laporan yang diterima Okezone, belum lama ini.
Menurut laporan tersebut, sejak pandemi berlangsung ada 36 persen perempuan pekerja informal yang harus mengurangi waktu kerja berbayar mereka, dibandingkan laki-laki yang persentasenya ada di angka 30 persen.
Pemberlakukan pembatasan sosial juga ternyata memberi dampak yang lebih berat bagi perempuan dalam hal pekerjaan rumah tangga tak berbayar. Perempuan memikul beban lebih berat yaitu 69 persen perkara ini dibandingkan laki-laki yaitu 61 persen.
Dari data tersebut, bisa dikatakan bahwa perempuan menghabiskan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga tak berbayar. "Demikian pula ada 61 persen perempuan yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk kerja pengasuhan tak berbayar, lebih besar dari pria yang hanya 48 persen," tambah laporan tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News