Jumlah pengidap kanker paru-paru di Indonesia salah satu yang tertinggi di dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, kanker paru merenggut sebanyak 26.095 jiwa dari 30.023 kasus yang terdiagnosa di 2018.
Untuk menekan kasus kanker paru, beberapa terobasan telah dilakukan. Salah satunya dalam hal pengobatan. Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi, Dr. Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P(K) mengatakan, saat ini pengobatan kanker paru di Indonesia telah tersedia dalam beberapa pilihan pengobatan seperti operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan yang paling terbaru adalah imunoterapi.
"Pengobatan inovatif imunoterapi merupakan sebuah metode pengobatan kanker yang mengoptimalkan kemampuan imun tubuh untuk digunakan sebagai senjata dalam melawan sel kanker," ujarnya dalam webinar bertajuk Akses Pengobatan Kanker Paru: Tantangan dan Harapan, Senin 23 November 2020.
Dokter Sita menjelaskan, Indonesia telah mengenal imunoterapi untuk kanker paru sejak 2016. Cara kerjanya menstimulasi sistem imun tubuh untuk memberikan respons imunitas antitumo, sehingga meningkatkan harapan hidup pasien-pasien kanker paru stadium lanjut menjadi lebih panjang, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Baca Juga : Tekan Kasus Kanker Paru, Turunkan Prevalensi Rokok dan Polusi Udara
Cara kerja imunoterapi berbeda dengan kemoterapi. Kemoterapi berfungsi untuk membunuh sel kanker, sedangkan imunoterapi meningkatkan respons imunitas antitumor.
"Lebih jelasnya, sistem kerja dari pengobatan imunoterapi ini adalah langsung menyasar atau menghambat pertemuan sel imun yang kerap dimanfaatkan oleh sel kanker untuk menghindari serangan dari sistem imun atau daya tahan tubuh. Dengan begitu, sistem kekebalan pada penderita kanker akan jauh lebih aktif untuk melawan sel kanker tersebut," terangnya.
“Kehadiran imunoterapi menjawab tantangan dari metode pengobatan kanker terdahulu, yaitu peningkatan respons terapi dan peningkatan kualitas hidup. Selain itu, adanya pengobatan kanker paru yang inovatif juga dapat memberikan optimisme dan proses pengobatan yang lebih baik, khususnya bagi pasien kanker,” tambahnya.
Follow Berita Okezone di Google News