SEIRING dengan bertambahnya jumlah penderita Covid-19 yang tidak terkendali, pemerintah pun mendorong agar vaksinasi bisa diberikan hampir ke semua kalangan. Jika sebelumnya hanya tenaga medis, lansia, tenaga pengajar dan pegawai BUMN, cakupan vaksinasi pun diperluas.
Kini semua orang yang berumur di atas 18 tahun bisa mendapatkan vaksin. Vaksin tersebut pun diberikan tanpa memandang domisili dari peserta vaksin. Selain kategori tersebut, anak-anak dan ibu hamil juga masih dikeluarkan dari daftar penerima vaksin.
Meski demikian, Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) mengungkap, angka kasus positif Covid-19 kepada ibu hamil di Indonesia turut meningkat. Terlebih, adanya varian baru yang masuk di Indonesia, seperti varian Delta yang menyebabkan populasi ibu hamil lebih rentan dan cepat mengalami perburukan hingga kematian.
Oleh karenanya, POGI mengeluarkan surat rekomendasi agar ada langkah tegas terkait pencegahan. Salah satunya terkait upaya mempercepat dan memperluas vaksinasi yang dapat menjadi bagian dari pencegahan dan pengendalian Covid-19, khususnya kepada ibu hamil.
Sekjen Pengurus Pusat POGI Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K)-FER, MPH, mengatakan, Covid-19 meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya. Di lain sisi, hingga saat ini, belum ada data ilmiah mengenai efektifitas maupun potensi bahaya pemberian vaksin Covid-19 untuk ibu hamil dan menyusui, mengingat tergolong dalam kelompok vulnerable population.
“Dengan mendapatkan vaksinasi dalam kehamilan akan mencegah ibu hamil bergejala berat bila terpapar Covid-19,” kata dr Budi Wiweko dikutip dari siaran pers yang diterima MNC Portal, Minggu (27/6/2021).
Lantas, vaksin apa yang direkomendasikan untuk diberi pada ibu hamil? Terkait itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan bahwa ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun, IMT yang tinggi, dan memiliki komorbid seperti diabetes dan hipertensi, serta kelompok risiko tinggi terpapar Covid-19, direkomendasikan untuk mendapat vaksinasi Sinovac.
Follow Berita Okezone di Google News