PARA musisi Indonesia kini melirik peluang NFT untuk menjual karya-karya lagu mereka. Sebut saja Dewa Budjana, Andra Ramadhan, Lalahuta juga Indra Lesmana.
Dewa Budjana merasa diuntungkan dengan berkembangnya dunia metaverse, khsuusnya NFT ini. Dia sangat khawatir bahwa selama pandemi ini, musisi seringkali kecolongan karya-karya lagu yang dibajak orang tak bertanggung jawab.
"Masalah pembajakan (mengkhawatirkan), padahal pandemi ini kita musisi ini juga masih ingin berkarya," ujar Dewa Budjana saat press conference virtual, Jumat (4/3/2022).
Makanya Dewa Budjana sangat antusias atas peluang yang ditawarkan platform sharing royalty musik berkonsep NFT ini. Di samping itu, dia juga bisa belajar lebih jauh tentang NFT.
"Kali ini menarik karena era digital semuanya makin jelas. Saya enggak begitu tahu soal NFT, untung ada anak jadi bisa belajar, dan ternyata menarik. Terutama bisa berbagi buat fans juga," tambahnya.
Boni Lalahuta yang terjun di genre indie pop ini menlai, kehadiran NFT ini menjadi jalan baru untuk mendapat keuntungan dari karya-karyanya. Apalagi anak milenial yang selalu ingin tahu dan senang mencoba-coba hal baru metaverse.
"Saya bergerak secara indie, setahun ini 3 bulan ada sesuatu, NFT jalan baru. Musik ini bisa disalurkan ke dunia yang baru. Umur milenial, aktif di digital, jadi cocok," ujar Boni.
Lalu seperti apa peluang NFT di kalangan musisi ini akan berkembang? Menurut CEO Netra Setiawan Winarto, peluang NFT ini harus lebih diperkenalkan ke masyarakat, di samping para musisi juga harus melek digital di era metaverse ini.
"Musisi harus naik level dalam terpaan pandemi Covid-19. Di dunia musik bergerak cepat mengikuti era digital, yang mana semua bergerak ke digitalisasi, blockchain, dunia metaverse," terang Setiawan, pada kesempatan sama.
Follow Berita Okezone di Google News