Dijelaskan Pakar Kesehatan, gejala virus Ebola munculnya tidak spesifik. Seperti demam, lemas, mual muntah, diare, sampai perdarahan seperti memar, muntah darah, perdarahan sal cerna. Sementara Corona, terkadang pasiennya tanpa gejala.
"Yang khas adalah seseorang bisa menularkan virus Ebola ke orang lain kalau ia sudah mengalami gejala sakit. Tidak seperti Covid-19 yang bisa menularkan walaupun seseorang tidak bergejala," tuturnya saat dihubungi Okezone.
Sama halnya dengan virus Corona, kelompok orang yang berisiko terpapar Ebola adalah keluarga penderita, tenaga medis, pasien di rumah sakit yang merawat korban Ebola atau rekan kerja yang kontak dengan pasien.
Baca Juga: Cegah Penularan Corona ke Mata, Perlu Enggak Sih Mendisinfektan Kacamata?
Selain itu, virus Ebola bisa dibawa oleh binatang yang menularkan ke manusia. Virus ini mampu memperbanyak diri di hampir semua sel inang. Khususnya kelelawar mampu menularkan virus tersebut. Codot dan kalong termasuk jenis kelelawar besar.
Di Afrika, sebagian besar kelelawar membawa banyak virus di dalam tubuhnya. Termasuk virus Ebola dan Corona. Maka, penting sekali untuk mencegah penularan penyakit ganas ini. Salah satu cara, menghindari kontak langsung dengan pasien Ebola, menjaga kebersihan diri, menghindari berkunjung ke area yang terjangkit Ebola dan sebagainya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dwk)