Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Menguak Mitos Minum Es Sebabkan Batuk

Syifa Fauziah, Jurnalis · Selasa 10 Oktober 2023 18:49 WIB
https: img.okezone.com content 2023 10 10 620 2898680 menguak-mitos-minum-es-sebabkan-batuk-FsmeWqbJLH.jpg Minum Air Es Bikin Batuk. (Foto: Freepik)
A A A

CUACA panas seperti ini memang sangat nikmat jika kita mengonsumsi minuman dingin, bahkan mengonsumsi es krim. Minum es krim pun dapat membantu mendinginkan dan menenangkan tenggorokan yang panas karena cuaca.

Tapi, banyak orang menyebut bahwa minum es bisa menyebabkan batuk. Apakah tepat? Pembuat konten digital untuk pendidikan kesehatan dr. Farhan Zubedi menjelaskan, minum es tidak menyembuhkan batuk. Sebab ketika es minuman masuk ke dalam, tubuh akan beradaptasi dengan suhu.

Menurutnya, minum es hanyalah bagian dari faktor risiko. Oleh karena itu, batuk tidak akan terjadi jika tidak ada faktor patogen, seperti infeksi bakteri, virus, partikel asing dan debu.

"Kalau seseorang minum es dan enggak terpapar patogen itu nggak bakal batuk,” ujar dr Farhan saat ditemui dalam acara Launching Imboost Cough.

Farhan berpendapat, penyebab batuk sebenarnya adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh dan konsumsi makanan tidak bergizi. “Penurunan stamina bisa terjadi karena stres, pola hidup tidak sehat, kurang tidur, kurang aktivitas fisik, dan perubahan iklim seperti polusi dan panas,” jelasnya.

Ketika seseorang mengalami penurunan daya tahan tubuh, maka gejala yang kerap terjadi adalah batuk. Masyarakat seringkali berfokus pada mengobati batuk, padahal untuk meningkatkan daya tahan tubuh, akan mempercepat pemulihan dan juga mencegah munculnya penyakit yang lebih berat.

Dari penelitian yang dilakukan, batuk dapat menyebabkan 93 persen penderitanya susah tidur, produktivitas bekerja akan berkurang hingga 26 persen, dan kecenderungan akan absen dari aktivitas baik sekolah atau bekerja, dapat berkurang hingga 45 persen. Ini membuktikan bahwa batuk sangatlah mengganggu aktivitas harian kita.

Follow Berita Okezone di Google News

Dokter Farhan menambahkan saat daya tahan tubuh lemah, maka pembersihan partikel asing dari saluran pernafasan tidak efektif, sehingga bakteri dan virus lebih lama tinggal atau terjebak dalam saluran pernafasan.

“Saat batuk terjadi, daya tahan tubuh kita akan bekerja secara aktif untuk melawan bakteri atau virus. Bakteri atau virus inilah yang bisa memicu terjadinya peradangan pada saluran nafas,” jelasnya.

Karena itu, dia berpesan kepada masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dengan menjaga pola hidup. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berolahraga, mengurangi kortisol atau stres, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

“Dianjurkan untuk mengonsumsi tidak hanya karbohidrat tetapi juga protein dan mineral. Kemudian, kendalikan stres dan istirahat yang cukup. Dengan beristirahat, Anda dapat mengganti sistem apapun yang telah digunakan dan perlu diganti. Kalau mau minum suplemen tidak masalah,” kata dia.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini