JAKARTA - Industri akuakultur atau budidaya perikanan tetap cuan di tengah pandemi Covid-19. Berkat ekspor, bisnis ini menggeliat dan memberi keuntungan.
VP of eFisheryFresh I Made Yusdi Prawira menjelaskan, bisnis budidaya perikanan tidak terlalu berdampak signifikan di tengah pandemi Covid-19 karena ditopang oleh ekspor. Meski sempat terganggu di awal pandemi karena banyak hotel dan pasar yang tutup, namun perlahan-lahan bisnis budidaya perikanan kembali pulih setelah adanya pelonggaran PPKM.
"Pada dasarnya impact-nya kurang lebih 3 minggu sampai 1 bulan tapi kini sudah mulai terbuka, PPKM dijalankan efeknya sudah mulai jalan dari sisi untuk distribusi ke agen yang diberikan ke pasar dan distribusi ke restoran sudah mulai naik lagi," kata pria yang akrab disapa Imed kepada Okezone, Jakarta, Jumat (8/10/2021).
Baca Juga: Tips Sukses Budidaya Ikan Anti Gagal
Hingga saat ini, sudah lebih dari 17.000 pembudidaya dari 250 kota/kabupaten di Indonesia yang bergabung ke dalam ekosistem eFishery. Untuk eFishery Fresh sendiri telah bekerjasama dengan ratusan pembudidaya di Indonesia.
"Kami memasok ke agen dan processing, rasionya hampir 50:50 dan sisanya kami pasok ke distributor dan horeka (hotel, restoran dan kafe)," katanya.
Saat ini, tiga komoditas dengan volume produksi terbesar di Indonesia yaitu nila, lele, dan udang yang masing-masing memberi andil sebesar 22,94%, 16,28%, dan, 15,33%. Yang menarik adalah meskipun secara volume produksi udang menempati posisi ke-tiga, namun secara value, udang menempati posisi pertama dengan nilai produksi yaitu sebesar Rp397 triliun atau 31% dari keseluruhan nilai budidaya non-rumput laut.
Nilai tersebut diprediksi akan terus meningkat mengingat ambisi Indonesia untuk menjadi produsen udang terbesar di dunia di mana Indonesia saat ini berada pada posisi keempat setelah Tiongkok, Thailand, dan Vietnam.
Sementara itu, Imed menjelaskan, pembudidaya yang bekerja sama dengan eFishery memperoleh akses terhadap market yang lebih besar. eFisheryFresh mengusung konsep fair trade.
"Kami mengefisienkan rantai pasok dan distribusi sehingga pembudidaya dapat memperoleh harga yang baik dan pembeli pun dapat memperoleh ikan dengan kualitas yang terjamin," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News