Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Pandemi Corona Belum Usai, Ebola Kembali Menyerang di Kongo

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 02 Juni 2020 10:49 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 02 620 2223131 pandemi-corona-belum-usai-ebola-kembali-menyerang-di-kongo-wbzTKceUKu.jpg Ilustrasi. (Freepik)
A A A

SELURUH dunia bertarung melawan pandemi corona. Sampai saat ini, kasus Corona tercatat mencapai 6,2 juta kasus dengan angka kematian 374.425 kasus. Saat berjibaku dengan Corona, wabah ebola kini menghantui dunia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya wabah ebola di Kongo, tepatnya terjadi di Wangata, Mbandaka, Equateur. Wabah ini datang di saat negara tengah berjuang melawan pandemi corona.

ebola

Berdasarkan lapor Kementerian Kesehatan Kongo, tercatat ada enam kasus ebola terdeteksi di Wangata. Dari enam kasus tersebut, empat orang meninggal dunia dan dua masih bertahan hidup.

Baca Juga: Kabar Gembira! Akhirnya Akan Ada Vaksin Ebola untuk Pencegahan

"Empat orang meninggal dunia, dari enam kasus yang terjadi," kata Menteri Kesehatan Eteni Longondo, menurut laporan Medical Xpress, Selasa (2/6/2020).

Ia menambahkan, data dari Lembaga Penelitian Biomedis Nasional (INRB) mengonfirmasi, sampel dari Mbandaka terbukti positif ebola. "Kami akan segera kirimkan vaksin dan obat-obatan," tegasnya.

Lebih lanjut, WHO menjelaskan wabah Ebola ini adalah pengingat bahwa Covid-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi penduduk dunia sekarang.

Follow Berita Okezone di Google News

"Ini juga menjadi bukti bahwa sekalipun kami fokus mengatasi pandemi, tapi kita juga menanggapi keadaan darurat kesehatan lainnya," terang Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Untuk mempercepat penanganan, WHO berencana mengirim tim percepatan respons. "Terlebih, wabah ini terjadi di daerah dengan rute transportasi yang sibuk dan dekat dengan negara tetangga, karena itu kita akan bergerak cepat mengatasi wabah ini," ungkap Direktur Regional WHO untuk Afrika, dr Matshidiso Moeti.

Baca Juga: Indonesia Harus Terus Waspadai Virus Mematikan, Ebola dan MERS CoV

Sejauh ini, WHO sudah bergerak dalam hal mengumpulkan dan menguji sampel. Selain itu, sistem rujukan ke laboratorium nasional pun sudah dilakukan wilayah terdampak wabah ebola.

ebola

Tidak hanya itu, pelacakan kontak langsung pasien Ebola pun sudah dilakukan. WHO juga memastikan layanan kesehatan berjalan dengan baik. Di sisi lain, tim kesehatan tambahan dari Kivu Utara dan Kinshasa pun didatangkan untuk mempercepat penanganan wabah Ebola.

Dilansir Okezone dari situs resmi Kementerian Kesehatan, wabah di Afrika ini disebabkan oleh virus bola, yang merupakan anggota keluarga filovirus. Penularannya berasal dari hewan ke manusia, kemudian merembet dari manusia ke manusia. Sementara nama penyakitnya dikenal dengan Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola Hemorrhagic Fever (EHF).

Virus ebola pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 di dua tempat secara simultan yakni di Yambuku, sebuah desa tidak jauh dari sungai ebola di Republik Demokratik Kongo dan di Nzara, Sudan Selatan. Wabah di Afrika Barat (kasus pertama pada Maret 2014) adalah yang terbesar dan paling kompleks sejak virus ebola pertama kali ditemukan pada tahun 1976. Negara yang terkena dampak paling parah yakni, Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

Baca Juga: Curhat Pengidap Diabetes Ogah ke RS karena Takut Ketularan Corona

Enam negara di Afrika Barat yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) yaitu Liberia, Guinea, Sierra Leone, Nigeria, Sinegal, dan Mali dengan jumlah 28.652 kasus, dan 11.325 kematian, dengan total kematian/total kasus 39,52% (data WHO per 10 Juni 2016).

Berdasarkan hal tersebut WHO menyatakan penyakit virus Ebola sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Kemudian ditemukan beberapa kasus kluster yang sumber penularannya dari survivor Ebola baik di Liberia, Guinea, dan Sierra Leone. Penularan tersebut diketahui karena adanya kontak dengan cairan tubuh survivor.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini