Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Ini Kasus Pertama Ebola di Dunia dan Cara Penularannya

Dewi Kania, Jurnalis · Rabu 03 Juni 2020 11:16 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 03 620 2223746 ini-kasus-pertama-ebola-di-dunia-dan-cara-penularannya-mzs7wkY1ZX.jpg Ilustrasi. (Shutterstock)
A A A

DI tengah pandemi Covid-19, Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) Senin 1 Juni 2020 mengonfirmasi terjadinya gelombang wabah kedua virus Ebola yang mematikan di Republik Demokratik Kongo (DRC), ketika wabah pertama tampaknya mulai berakhir.

Dalam sebuah pengarahan di Jenewa Senin (1/6), Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah baru ini terjadi dekat kota Mbandaka di provinsi Equateur.

ebola

Baca Juga: Pandemi Corona Belum Usai, Ebola Kembali Menyerang di Kongo

Berbicara lewat radio setempat, Gubernur provinsi Bobo Boloko Bolumbu juga memastikan adanya empat korban meninggal dunia. Dia mengatakan sampel-sampel telah dikirim ke INRC, markas riset medis nasional di Kinshasa, untuk konfirmasi kedua. Dia mendesak warga untuk tetap tenang, menjaga kebersihan dan tidak bersalaman.

Tahun 2018, provinsi Equateur mengalami wabah Ebola yang menewaskan 33 orang sebelum akhirnya dikendalikan, demikian dilansir oleh VOA Indonesia.

Follow Berita Okezone di Google News

Namun, sebenarnya wabah Ebola sudah ada puluhan tahun lalu. Kapan tepatnya virus Ebola mewabah pertama kali di dunia?

Ebola merupakan penyakit ganas yang menyebabkan seseorang mengalami perdarahan hebat. Bahkan pasien yang sudah parah bisa menderita luka.

Dilansir Okezone dari situs Kementerian Kesehatan RI, virus Ebola pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976. Kala itu wilayah yang terjangkit adalah Yambuku, sebuah desa tidak jauh dari Sungai Ebola di Republik Demokratik Kongo dan di Nzara, Sudan Selatan.

Kemudian kasus Ebola pertama kali muncul di Afrika Barat pada Maret 2014. Wabah ini cukup menggemparkan dunia , sejak pertama kali virus Ebola ditemukan.

Ada 6 negara di Afrika Barat yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) Ebola. Antara lain Liberia, Guinea, Sierra Leone, Nigeria, Senegal, dan Mali.

Baca Juga: Muntah Darah, Ciri Khas Gejala Ebola yang Menyerang Kongo

ebola

Data WHO pada 10 Juni 2016 melaporkan jumlah kasusnya sebanyak 28.652 kasus, dengan 11.325 kasus kematian. Karena tingginya kasus, wabah Ebola pun dinyatakan sebagai darurat kesehatan.

Nah, kluster penularan Ebola saat itu hanya sebatas di Afrika. Tak perlu khawatir, sampai saat ini belum pernah dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus Ebola di Indonesia.

Virus Ebola ini menyebar lewat darah dan cairan tubuh lainnya. Termasuk feses, saliva, urine, bekas muntahan dan sperma dari hewan atau manusia yang terinfeksi Ebola.

Virus ini dapat masuk ke tubuh orang lain, melalui kulit yang terluka atau melalui membrane mukosa yang tidak terlindungi seperti mata, hidung dan mulut. Virus Ebola juga dapat menyebar melalui jarum suntik dan infus yang telah terkontaminasi.

Dijelaskan Pakar Kesehatan, gejala virus Ebola munculnya tidak spesifik. Seperti demam, lemas, mual muntah, diare, sampai perdarahan seperti memar, muntah darah, perdarahan sal cerna. Sementara Corona, terkadang pasiennya tanpa gejala.

"Yang khas adalah seseorang bisa menularkan virus Ebola ke orang lain kalau ia sudah mengalami gejala sakit. Tidak seperti Covid-19 yang bisa menularkan walaupun seseorang tidak bergejala," tuturnya saat dihubungi Okezone.

Sama halnya dengan virus Corona, kelompok orang yang berisiko terpapar Ebola adalah keluarga penderita, tenaga medis, pasien di rumah sakit yang merawat korban Ebola atau rekan kerja yang kontak dengan pasien.

Baca Juga: Cegah Penularan Corona ke Mata, Perlu Enggak Sih Mendisinfektan Kacamata?

Selain itu, virus Ebola bisa dibawa oleh binatang yang menularkan ke manusia. Virus ini mampu memperbanyak diri di hampir semua sel inang. Khususnya kelelawar mampu menularkan virus tersebut. Codot dan kalong termasuk jenis kelelawar besar.

Di Afrika, sebagian besar kelelawar membawa banyak virus di dalam tubuhnya. Termasuk virus Ebola dan Corona. Maka, penting sekali untuk mencegah penularan penyakit ganas ini. Salah satu cara, menghindari kontak langsung dengan pasien Ebola, menjaga kebersihan diri, menghindari berkunjung ke area yang terjangkit Ebola dan sebagainya.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini