Menurut dr Indah, ada tiga alasan utama mengapa wabah Ebola kemungkinannya sangat kecil sampai ke Indonesia. Apa saja?
1. Indonesia jauh dari lokasi sumber kasus
Ya, wabah Ebola terjadi di benua Afrika dan jaraknya begitu jauh dengan Indonesia, sehingga kecil kemungkinan, tetapi setiap negara diimbau WHO untuk tetap waspada.
2. Sudah ada vaksin Ebola
Ya, penyakit ini sudah ada vaksinnya yang dinamakan rVSV-ZEBOV. Vaksin ini berisi virus vesicular stomatitis (VSV) yang sudah dimodifikasi, sehingga berisi kode protein yang bisa menstimulasi respons imun terhadap virus Ebola.
Dengan keberadaan vaksin tersebut, menurut dr Indah kemungkinan orang-orang di daerah asal wabah terjangkit jadi minim, sehingga, penularan antarbenua menjadi sangat kecil.
(Baca Juga : Tak Hanya Corona, Terapi Plasma Konvalesen Juga Bisa Cegah Ebola)
3. Pasien Ebola sakit keras
Penyakit Ebola sangat fatal apalagi jika tidak ditangani dengan segera. WHO menyatakan, kematian akibat penyakit ini ialah 50 persen dari keseluruhan kasus, sehingga jika seseorang terinfeksi Ebola, pasti tubuh pasien muncul gejala.
"Berbeda dengan Covid-19 yang mana pasien terinfeksi bisa saja orang tanpa gejala atau OTG," paparnya. Nah, gejala yang timbul akibat Ebola kebanyakan sangat berat hingga fatal.
"Tentu tidak mungkin orang yang tengah sakit berat bisa wara-wiri naik pesawat apalagi dalam situasi seperti ini di mana sakit demam sedikit saja bisa langsung 'kena' isolasi dan karantina," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)