Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Titik Terang Kasus Hepatitis Akut Misterius, Berasal dari Virus CMV?

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Jum'at 24 Juni 2022 18:30 WIB
https: img.okezone.com content 2022 06 24 620 2617766 titik-terang-kasus-hepatitis-akut-misterius-berasal-dari-virus-cmv-ZR6x66ibYe.jpg Ilustrasi Hepatitis Misterius. (Foto: Shutterstock)
A A A

VIRUS hepatitis akut akhirnya menemukan kejelasan. Data Kementerian Kesehatan soal hepatitis akut menyebut, 16 kasus probable hepatitis akut 4 di antaranya positif virus CMV atau Cytomegalovirus.

Virus CMV sendiri memang dianggap sebagai salah satu penyebab hepatitis akut. Selain virus itu, ada juga adenovirus maupun enterovirus yang mana kedua jenis virus itu pun ditemukan pada kasus probable di Indonesia.

"Sebanyak 25% kasus probable hepatitis akut yang teridentifikasi di Indonesia positif virus CMV," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril saat konferensi pers virtual, Jumat (24/6/2022).

Sementara itu, kasus lainnya itu meliputi 2 pasien probable diketahui positif EBV atau Epstein Barr Virus, 1 positif HSV 1 atau Herpes simplex virus 1, 1 positif HHV 6A atau human beta herpesvirus 6A, 1 positif HHV1 atau human Alphaherpesvirus 1, 1 positif Enterovirus, 1 positif Rotavirus, dan 1 positif Adenovirus.

Lebih lanjut, Ahli Kesehatan Anak sekaligus komite ahli yang mengawal hepatitis akut di Indonesia dr Hanifah Oswari, Sp.A(K), menjelaskan bahwa sekalipun kasus terbanyak probable hepatitis akut itu positif virus CMV, tapi itu tidak menyatakan bahwa penyebab misterius hepatitis akut adalah CMV.

"Sekalipun ditemukan 25% positif CMV pada kasus probable hepatitis akut, itu belum berarti virus tersebut penyebabnya, bisa saja ini co-efidence atau kejadian yang dilaporkan bersamaan," papar dr Hanifah.

Follow Berita Okezone di Google News

Meski begitu, virus CMV, kata dr Hanifah, memang bisa menyebabkan kulit bayi menguning. Virus ini juga menyebabkan gangguan di otak dan kelainan di mata dan pendengaran.

"Virus CMV banyak ditemukan di masyarakat. Saat seseorang kontak erat dengan cairan yang terkontaminasi virus CMV, ya, proses penularan bisa terjadi. Cairan itu bisa air liur, darah, tinja, ataupun hubungan seksual," terangnya.

Dokter Hanifah menambahkan, karena virus CMV ini banyak ditemukan di kasus probable hepatitis akut, kita sebagai masyarakat perlu mewaspadainya juga, terutama bagi anak-anak, bayi, ataupun orang dengan terapi kanker atau yang melakukan transplantasi. "Virus CMV ini perlu jadi perhatian kita bersama," tambahnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini