Kemudian mendorong para ibu menanam sayuran di pekarangan rumah, sanitasi dengan membangun fasilitas MCK dan akses terhadap air bersih."Akses air bersih dan sanitasi yang baik merupakan kunci dalam membangun ketahanan masyarakat," terangnya.
Menurut data yang dihimpun, Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang mengalami prevalensi stunting yang tinggi di Indonesia di angka 29,8 persen, di mana rata-rata nasional di 24 persen. Lalu saat ini, pemerintah Kalimantan Barat memiliki target untuk dapat menurunkan angka tersebut menjadi 17 persen di 2024 yang akan datang.
Adapun survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%. Sementara 7 provinsi dengan prevalensi Stunting tertinggi disebutkan Wapres yakni NTT, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Aceh.
Pada 5 Agustus 2021, Presiden RI telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan sebagai dasar hukum pelaksanaan program percepatan. BKKBN juga telah menyusun rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting sebagai turunan Perpres.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)