Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

BPOM Sebut Obat Praxion Aman, Kenapa Pasien Gagal Ginjal Meninggal?

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Rabu 08 Februari 2023 15:09 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 08 620 2761306 bpom-sebut-obat-praxion-aman-kenapa-pasien-gagal-ginjal-meninggal-rWVtzZr3Ja.jpg Ilustrasi Pasien Gagal Ginjal Anak. (Foto: Freepik)
A A A

OBAT Praxion memang dituding menjadi penyebab dua orang anak di Jakarta mengalami kasus Gagal Ginjal akut. Meski demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut obat tersebut sebenarnya masih aman dikonsumsi.

Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Togi Junice Hutadjulu, menjelaskan bahwa obat praxion merupakan obat yang aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab kematian pasien berusia 1 tahun itu.

"Berdasar hasil pengujian 7 sampel obat Praxion yang berbeda, kami sampaikan bahwa obat ini memenuhi standar farmakope Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa obat Praxion aman," kata Togi.

Menurutnya, kategori aman tersebut didapatkan jika pemakaian obat sesuai anjuran, atau cara pakai yang memang umumnya tertera di obat sirup. "Perlu investigasi karena kita tidak bisa menyimpulkan apa-apa tapi periksa dari yang digunakan pasien sudah diuji laboratorium, dan hasilnya memenuhi syarat," jelas dia.

"Jadi kalau memenuhi syarat berarti sebenarnya boleh digunakan, itu tentu harus sesuai dengan dosis dan penggunaannya," tambahnya.

Menambahkan, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati menerangkan bahwa memang ditemukan adanya kandungan ED dan DEG di obat Praxion namun jumlahnya sangat kecil, jauh di bawah standar farmakope Indonesia.

"Hasil investigasi kandungan EG dan DEG obat Praxion sudah keluar dan angkanya sangat kecil. Masih memenuhi standar farmakope Indonesia," katanya.

Dengan temuan tersebut, Prof Zullies meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk melakukan investigasi lebih lanjut berupa pemeriksaan laboratorium lanjutan. "Dari pemeriksaan lanjutan itu, kemungkinan akan ketahuan penyebab kematian pasien gangguan ginjal akut di DKI Jakarta," ungkapnya.

Follow Berita Okezone di Google News

"Jadi, ada faktor lain yang kemungkinan menyebabkan kematian, karena kadar EG dan DEG yang ditemukan sangat kecil," sambung Prof Zullies.

Perlu diketahui, Dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Namun, satu Kasus konfirmasi GGA merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023.

Ternyata sempat diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion. Sangat disayangkan, pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole, namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Juru Bicara dr Mohammad Syahril, sementara satu kasus lainnya masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada tanggal 26 Januari. Kemudian, ada juga mengkonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini