Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Pahami Bahaya Penggunaan Bilik Sterilisasi Corona untuk Tubuh

Fahmi Firdaus , Jurnalis · Selasa 31 Maret 2020 15:18 WIB
https: img.okezone.com content 2020 03 31 620 2191834 pahami-bahaya-penggunaan-bilik-sterilisasi-corona-untuk-tubuh-Fbbwb9GY9B.jpg Bilik Sterilisasi untuk Mencegah Virus Corona
A A A

Sementara itu, Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan menegaskan, pemasangan chamber disinfektan tidak berbahaya jika digunakan secara tepat. Bahkan, pihaknya telah membagikan chamber disinfektan gratis di berbagai area publik. Ini merupakan salah satu program sebagai upaya untuk menangkal penyebaran virus corona.

"Bilik Cekal (Cegah Tangkal) Corona Dompet Dhuafa menggunakan cairan antiseptik yang aman untuk tubuh manusia dan sudah sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan dan farmakolog, bukan cairan yang biasa dipakai untuk menyemprot fasilitas umum,” ujar Imam dalam siaran persnya.

Kata dia, dari target 1.000 bilik cekal (cegah tangkal) corona yang akan didistribusikan, sampai saat ini Dompet Dhuafa sudah masang 63 disinfection chamber di berbagai lokasi yang dibutuhkan seperti 44 rumah sakit dan fasilitas kesehatan, 4 fasilitas pendidikan, 10 kantor pelayanan publik, 4 fasilitas umum dan 1 di stasiun MRT.

(Baca Juga : Bukti Bahwa Virus Corona Bukan Ciptaan Manusia)

Hal senada juga diutarakan Ketua Crisis Center Cegah Tangkal Corona (CCCTC) Yeni Purnamasari. Menurutnya, penggunaan disinfection chamber merupakan salah satu upaya mengurangi kontaminasi virus dan bakteri yang menempel di permukaan pakaian atau benda, dengan cairan antiseptic yang aman dan konsentrasi yang sesuai dengan anjuran produk masing-masing.

Dalam pemakaiannya perlu edukasi secara jelas dan tepat terkait dengan lama pemakaian, paparan tidak langsung terhadap mata dan tidak ditelan.

“Upaya ini tidak meninggalkan metode pencegahan transmisi penularan virus yang dapat melalui droplets dan menempel di pemukaan benda dengan upaya cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer disetiap waktu yang dianjurkan untuk cuci tangan,” pungkasnya.

Adapun Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto menyatakan bilik sterilisasi pencegahan corona bernama Sico (Sico) buatan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, yang dipasang di sejumlah tempat di Kota Malang bukanlah berbahan cairan disinfektan, melainkan cairan antiseptik.

"Sejak awal sebenarnya kita sudah membedakan antara antiseptik dan disinfektan. Kita pastikan bilik sterilisasi itu aman karena terbuat dari antiseptik, bukan disinfektan," ungkap Nur Widianto.

Ia justru meminta masyarakat yang melakukan penyemprotan secara mandiri ke sejumlah orang yang masih menggunakan cairan disinfektan untuk dihentikan.

"Kita bedakan kalau disinfektan iu menyasar benda mati, kalau antiseptik itu digunakan untuk bilik sterilisasi yang langsung terkena manusia. Kita pesankan ke warga yang membuat penyemprotan secara swadaya untuk berhati - hati. Jangan sampai menggunakan campuran itu (cairan disinfektan) untuk manusia, tapi untuk benda mati," terangnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini