KESEHATAN mental terkadang dikaitkan dengan berbagai stigma negatif yang berkembang di masyarakat. Bahkan banyak orang yang menyebut orang dengan kesehatan mental adalah orang gila. Padahal nyatanya tidak semua orang dengan gangguan kesehatan mental disebut gila.
Stigma negatif yang berkembang di masyarakat membuat para penderita enggan terbuka, padahal penyakit mental ini membutuhkan pertolongan medis. Jika dibiarkan, dikhawatirkan penderita tak segan untuk melakukan bunuh diri. Bunuh diri merupakan penyebab kematian kedua di dunia.
Melansir dari Times Now News, Kamis (8/10/2020), berikut lima mitos yang berkembang di masyarakat tentang penyakit mental. Yuk disimak.
1. Orang dengan penyakit mental gila
Mereka merupakan manusia yang normal sama seperti yang lainnya. Mereka berjuang melawan stres dan kekhawatiran yang mempengaruhi otak.
Ini adalah masalah yang membutuhkan perawatan seperti konseling dan terapi perilaku kognitif. Mereka mungkin akan diberi obat jika dokter merasa itu yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan.
2. Orang dengan penyakit mental lemah
Penyakit mental sama sekali tidak ada hubungannya dengan kelemahan. Mereka dengan berani dan kuat melawan masalah sosial dan kesehatan yang menghantui. Beri mereka semangat agar tidak putus asa. Dukungan dari orang-orang sekitar sangat dibutuhkan oleh mereka yang mengalami penyakit mental.
3. Orang yang sakit mental sangat kasar
Orang yang menderita penyakit mental tidak selalu berbahaya dan kejam. Beberapa penderita bahkan menjadi korban kekerasan. Memang terkadang mereka menunjukkan perilaku impulsif. Tapi seringkali mereka menyakiti diri sendiri daripada orang lain. Orang terdekat harus memastikan agar mereka tidak menyakiti dirinya sendiri.
Baca juga: Resep Cumi Panggang Biar Akhir Pekan Makin Ceria
Follow Berita Okezone di Google News