Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Menkes Berharap IDI Terus Terbuka Akan Inovasi dan Kemajuan Teknologi

Tim Okezone, Jurnalis · Senin 04 Juli 2022 00:01 WIB
https: img.okezone.com content 2022 07 03 620 2622866 menkes-berharap-idi-terus-terbuka-akan-inovasi-dan-kemajuan-teknologi-vwGQ8iia6I.jpg Ilustrasi Dokter Indonesia. (Foto: Shutterstock)
A A A

IKATAN Dokter Indonesia (IDI) diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan pendidikan dokter untuk menghasilkan dokter yang memiliki kompetensi mendalam. Dengan demikian, dokter di Indonesia mampu bersaing di tingkat global, berorientasi sosial, serta bersedia melayani di seluruh wilayah Indonesia yang membutuhkan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kementerian Kesehatan telah berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan. Dengan demikian, semua orang memiliki akses layanan kesehatan yang mudah dan berkualitas serta dengan biaya yang terjangkau di seluruh fasilitas kesehatan.

"Pemerintah percaya IDI sebagai organisasi profesi dokter akan selalu mendorong peningkatan peran dokter untuk selalu profesional dalam layanannya, terbuka akan inovasi dan kemajuan teknologi kesehatan, serta selalu mengutamakan kepentingan bangsa dari kepentingan lainnya," kata Budi seperti dilansir dari Antara.

Dengan transformasi kesehatan, dia mengatakan pemerintah ingin mewujudkan ketahanan bangsa dalam menghadapi setiap krisis kesehatan, yang dalam rencana strategis Kemenkes meliputi Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.

Dokter

Simposium International Code of Medical Ethics (ICoME) merupakan simposium yang digelar IDI bersama WMA sebagai pembuka dari rangkaian konferensi World Medical Association yang berlangsung pada 4-5 Juli 2022 di Jakarta.

Mengambil tema ”How Indonesian Medical Association (Ikatan Dokter Indonesia) and Worldwide Medical Organizations Standardize Medical Ethics and Professionalism”, simposium itu berfokus pada masalah etik kedokteran dalam dunia masa kini.

Ketua Umum PB IDI dr. M. Adib Khumaidi, SpOT, mengatakan, sinergi dan kolaborasi IDI dengan WMA sudah berlangsung sejak kedua organisasi ini berdiri. Menurutnya, sejak dulu hingga hari ini, IDI merupakan satu-satunya anggota WMA yang diakui dan mewakili Indonesia.

Follow Berita Okezone di Google News

"Kolaborasi ini bukan hanya terkait dengan masalah etik kedokteran internasional saja, namun juga dalam setiap hal terkait kedokteran dan dunia medis. Dukungan WMA dan pemerintah untuk IDI sangat berarti bagi organisasi profesi ini sehingga IDI terus bisa berkembang dan menjalankan amanat negara untuk menjaga kualitas dokter dan pelayanan kedokteran semata demi kepentingan rakyat," kata Adib.

Simposium menghadirkan sejumlah pembicara dari Indonesia dan internasional, antara lain Sekjen WMA dr. Otmar Kloiber, Bendahara WMA Prof. Ravindra yang sekaligus mendalami etika kedokteran telemedis, dr. Ramin Parsa-Parsi yang merupakan inisiator dari perubahan deklarasi Geneva dan International Code of Medical Ethics yang saat ini sedang direvisi.

Selain itu, adapula Prof. Urban Wiesing yang merupakan bagian dari inisiator Deklarasi Helsinki yang saat ini menjadi rujukan seluruh komite etik penelitian seluruh dunia termasuk Indonesia.

Otmar mengatakan, WMA telah mengembangkan Kode Etik Medis Internasional sebagai kanon prinsip-prinsip etika untuk anggota profesi medis di seluruh dunia. Kode etik tersebut sesuai dengan Deklarasi WMA Jenewa: The Physician's Pledge, yang mendefinisikan dan menjelaskan tugas profesional dokter terhadap pasien mereka, dokter lain dan profesional kesehatan, diri mereka sendiri, dan masyarakat secara keseluruhan.

"Dokter harus mengetahui norma dan standar etika, hukum, dan peraturan nasional yang berlaku, serta norma dan standar internasional yang relevan. Norma dan standar tersebut tidak boleh mengurangi komitmen dokter terhadap prinsip-prinsip etika yang ditetapkan dalam Kode Etik ini," ujar Otmar.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini