Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Kemenkes: Endemi Bukan Berarti Kasus Covid-19 Hilang

Pradita Ananda, Jurnalis · Rabu 16 Maret 2022 14:26 WIB
https: img.okezone.com content 2022 03 16 620 2562588 kemenkes-endemi-bukan-berarti-kasus-covid-19-hilang-o6gWMu22Fz.jpg Ilustrasi Covid-19. (Foto: Shutterstock)
A A A

BANYAK negara memutuskan untuk melonggarkan bahkan mencabut aturan kesehatan pandemi Covid-19 mereka. Bagi negara-negara tersebut menggunakan masker sudah tidak lagi diperlukan, mengingat sudah terlalu banyak orang yang terpapar Covid-19.

Pasalnya, varian Omicron memang lebih mudah menular, tetapi memiliki risiko kematian yang jauh lebih rendah di antara semua varian. Dengan banyaknya orang yang terkena varian tersebut, maka kekebalan kelompok atau herd immunity pun terbentuk.

Meski demikian, Indonesia belum mau menetapkan Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berakhir. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, perlu dipahami proses transisi menuju normalisasi endemi bukan berarti kasus Covid-19 sepenuhnya hilang.

“Tetap kasus itu akan ada. Untuk menghilangkan sebuah penyakit itu membutuhkan waktu yang lebih panjang, tentunya kita harus bersiap untuk terus berdampingan dengan Covid-19,” ujar dr. Nadia, mengutip siaran laman resmi Kemenkes, Rabu (16/3/2022).

Walau sudah banyak tren positif dalam indikator pengendalian pandemi, Indonesia sudah mulai bersiap-siap membuat langkah menuju ke arah endemi. Meski demikian, saat ini Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Transisi endemi adalah suatu proses periode dari pandemi menuju ke arah endemi dengan adanya sejumlah indikator sebagai berikut.

1. Laju penularan harus kurang dari 1.

2. Angka positivity rate harus kurang dari 5 persen.

3. Level tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5 persen.

4. Angka fatality rate harus kurang dari 3 persen.

5. Level PPKM ada pada transmisi lokal level tingkat 1.

Follow Berita Okezone di Google News

Semua indikator kondisi syarat di atas diketahui harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan. Saat ini, indikator dan waktunya masih terus dibahas oleh pemerintah dengan para ahli untuk menentukan indikator yang terbaik, untuk Indonesia bisa benar-benar siap mencapai ke arah kondisi endemi.

Dokter Nadia menegaskan, saat masa endemi nanti, kasus Covid-19 tentu akan masih ada dan masyarakat harus bersiap hidup berdampingan dengan Covid-19, walau tidak separah saat pandemi.

“Terpenting pada saat endemi, walaupun kasusnya ada, itu tidak akan mengganggu kehidupan kita seperti saat ini, di mana hampir aktivitas – aktivitas kehidupan seperti kehidupan sosial, kehidupan beragama, pariwisata ini tidak terganggu dengan adanya kasus Covid-19,” pungkasnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini