Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Waspada, COVID-19 Juga Berpotensi Merusak Otak, Bukan Cuma Paru-Paru!

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Rabu 22 April 2020 13:01 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 22 620 2203074 waspada-covid-19-juga-berpotensi-merusak-otak-bukan-cuma-paru-paru-9VO7tQeZz9.jpg Virus Corona Dapat Menyerang Otak (Foto: Thailandmedicalnews)
A A A

Sementara itu, efek kedua adalah menginfeksi langsung pada otak yang disebut dengan istilah ensefalitis virus. Lantas, bagaimana hal ini bisa terjadi?

Otak dilindungi oleh suatu zat, disebut pelindung darah-otak yang bertugas menghalangi zat asing, tetapi bisa 'kebobolan' jika ada hal yang dapat dikompromikan. Nah, karena masalah penciuman menjadi fakta terbaru gejala COVID-19, beberapa ahli pun berpendapat bahwa hidung merupakan jalan masuk virus ini menuju otak.

Teori ini masih terus dicari tahu kebenarannya, terlebih pasien COVID-19 banyak juga yang mengidap anosmia, bukan mengalami masalah neurologis yang parah.

(Baca Juga: Bukan Cuma Corona COVID-19, 5 Pandemi Ini pun Hebohkan Dunia)

Namun, meski begitu para ahli telah menemukan fakta bahwa pasien COVID-19 dapat mengalami masalah sistem saraf atau otak dampak dari respons imun yang terlalu aktif daripada invasi otak. Untuk membuktikan hal ini, virus harus dideteksi dalam cairan serebrospinal.

Ini telah dibuktikan pada pasien COVID-19 asal Jepang berusia 24 tahun. Penelitian terhadap pasien ini sudah diterbitkan dalam International Journal of Infectious Disease.

Jadi, pasien asal Jepang itu mengalami gejala berupa kebingungan dan kejang, dalam hasil pencitraan otak, terdapat tanda peradangan di sana. Hal ini masih merupakan satu-satunya kasus yang diteliti hingga sekarang. Maka, hasilnya pun belum dapat digeneralisasi oleh para ahli. Intinya, harus dilakukan penelitian lebih lanjut.

(Baca Juga: Peneliti Ungkap Darah Unta Bisa Lawan Virus Corona)

Frontera, seorang profesor di NYU School of Medicine, memiliki ketertarikan lebih pada kasus COVID-19 yang tak wajar. Timnya pernah mendokumentasikan kasus 'aneh' pasien COVID-19 yang tidak memiliki riwayat apa-apa tetapi setelah berjalannya waktu muncul pola 'unik' yaitu pendarahan otak kecil.

"Kasus ini terjadi pada pasien berusia 50 tahun. Ia memiliki semacam bercak putih (kerusakan) dalam citra otaknya, bagian ini berfungsi menghubungkan sel-sel otak satu sama lain," ungkap Frontera. Dengan adanya tanda tersebut, tidak heran kemudian pasien ini dikatakan mengalami masalah kerusakan otak yang cukup parah.

Follow Berita Okezone di Google News

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini