Mencegah penularan COVID-19, physical distancing menjadi hal wajib saat ini. Setiap orang harus menjaga jarak fisik dengan yang lain setidaknya 2 meter.
Mengatur agar orang bisa menerapkan jaga jarak dilakukan oleh pengelola tempat umum, termasuk restoran. Di Thailand, ada restoran menerapkan physical distancing dengan cara tak biasa.
Restoran di Negeri Gajah Putih ini menggunakan boneka panda lucu untuk mengatur jarak antarorang. Pemilik Maison Saigon, Natthwut Rodchanapanthkul, menjelaskan, awalnya hanya menyediakan satu kursi. Kemudian, dia merasa hal itu aneh sekali.
"Sebelumnya kami menerapkan jaga jarak aman dengan hanya menyediakan satu kursi dalam satu meja. Ini dimaksudkan agar pengunjung datang sendirian. Tetapi, berjalannya waktu, itu terasa aneh, jadi saya gunakan boneka panda untuk menemani pengunjung restoran saya," katanya pada New York Post.
Apa yang diterapkan restoran ini pun dianggap solusi yang menguntungkan sekaligus menarik. Seperti yang dikatakan Sawit Chaiphuek, ia merasa senang memiliki teman saat keluar sendiri untuk makan malam. "Boneka panda yang disediakan di restoran membuat saya merasa tak sendirian," katanya.
Lalu, pelanggan lain mengaku penerapan konsep boneka panda ini membuat aturan makan di restoran saat pandemi menjadi jelas. Setiap orang benar-benar tak berdekatan satu sama lain. "Adanya boneka panda ini membuat kami yang lapar jadi tak dipusingkan dengan urusan tempat duduk," kata Siriporn Assavakarint.
Dengan adanya konsep ini, jangan heran kalau nantinya akan ada orang yang kemana-mana bawa boneka supaya dia bisa jaga jarak aman dengan orang lain. Solusi menarik di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang, ya.
Follow Berita Okezone di Google News
Physical Distancing gunakan boneka tiup
Kemudian, salah satu restoran di California Selatan, Amerika Serikat juga tak kalah unik. Selain suhu tubuh diukur, menggunakan masker sebelum masuk restoran, pihak restoran juga menempatkan boneka di meja makan untuk menerapkan physical distancing.
Menurut laporan Fox19, restoran itu bernama Open Hearth di Taylors, California Selatan. Sang pemilik, Paula Starr Melehes, menjelaskan bahwa mereka ingin membuat restoran terkesan penuh tapi itu hanya ilusi semata.
Nah, dengan niatan itu, Paula kepikiran untuk membeli boneka tiup sebanyak 10 buah dan menempatkan benda tersebut di kursi. Boneka yang ia gunakan jenisnya 'G-rated kind' yang dibeli di Amazon seharga $140 atau sekitar Rp2 jutaan.
Menariknya, 10 boneka ini ternyata berpasangan, sehingga ada 5 pasang boneka yang mengenakan pakaian formal dan bertubuh ideal. Boneka ini ditempatkan di meja-meja yang tak bisa ditempati pengunjung asli.
"Kami menilai, daripada menggunakan pita kuning yang terkesan menyeramkan, akhirnya konsep boneka ini dipilih dan ternyata mendatangkan respons luar biasa," kata Paula. "Saat ditata, mereka tampak lucu sekali," sambungnya.
Paula bahkan ingin mencium salah satu boneka karena tampilannya yang sangat berkharisma. Ia pun kalau bisa ingin membelikan minum untuk boneka tersebut.
"Ya, boneka-boneka ini tampil sangat menarik. Mereka seperti pasangan yang memang pergi keluar untuk makan malam, makanya tampilannya rapih," tambah Paula.
Selain boneka tiup, ada lagi restoran yang menerapkan physical distancing dengan manekin. Uniknya, manekin tersebut berpakain ramai layaknya pengunjung restoran lain.
Manekin tampak seperti tengah mengonsumsi makanan yang disajikan, atau juga tengah menunggu gelas yang sedang dituang wine kelas premium.
Konsep ini dilakukan untuk mengajarkan pengunjung restoran cara menjaga jarak fisik. Terlebih, pemerintah Virginia akan membuka kembali seluruh restoran.
Dijelaskan Patrick O'Connell, kepala koki di Inn at Little Washington, boneka manekin ini dipergunakan untuk meramaikan restoran bintang tiga Michelin 2020 tersebut.
Dijelaskan O'Connell, restorannya itu tak memiliki area luar ruangan yang disetujui pemerintah untuk boleh beroperasi kembali sekarang. Nah, karena itu, ia coba membiasakan restorannya menjaga jarak dengan cara menempatkan boneka di meja kosong.
Dilansir dari Insider, boneka yang ditempatkan bergaya ala 40-an. Mulai dari tatanan rambut, pakaian, sampai makeup para gadis-gadisnya. Menggemaskan sekali melihat patung-patung ini didudukkan di meja makan.
Bahkan, O'Connell mengaku sudah meminta para pelayannya untuk menganggap patung itu sebagai manusia normal. Jadi, mereka ini tetap dilayani walaupun sebuah kepalsuan semata. Tapi, makanan dan minumannya asli.
