Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Hari Kebangkitan Nasional Harus Jadi Momentum Bangkit Bersama Lawan COVID-19

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Rabu 20 Mei 2020 20:31 WIB
https: img.okezone.com content 2020 05 20 620 2217268 hari-kebangkitan-nasional-harus-jadi-momentum-bangkit-bersama-lawan-covid-19-2c6L8MwrXV.jpg Hari Kebangkitan Nasional harus jadi momentum bangkit lawan COVID-19 (Foto : Dede Kurniawan/Okezone)
A A A

Akhir-akhir ini media sosial diramaikan oleh #IndonesiaTerserah. Tagar tersebut bahkan sempat menduduki trending topik Twitter selama dua hari lamanya.

Tagar #IndonesiaTerserah muncul setelah ketika sebagian rakyat Indonesia mulai abai dengan protokol kesehatan yang diimbau pemerintah dan ahli kesehatan, yakni menjaga jarak aman antarorang atau physical distancing.

Dimulai dari kerumunan orang di Sarinah, dilanjutkan dengan pemandangan penuh sesak penumpang di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu. Hampir sebagian besar orang menyesalkan momen tersebut karena dikhawatirkan berdampak buruk terhadap penyebaran COVID-19.

Seperti dr Tirta yang Aktif kampanye agar masyarakat tetap tinggal di rumah, tak habis pikir dengan kejadian tersebut.

"Setelah kejadian tempo hari di sarinah. Lalu kejadian di soetta today," tulis dr Tirta melalui unggahan di akun Instagramnya, @dr.tirta.

Indonesia Terserah

dr Tirta sangat menyesalkan Bandara Soetta yang sesak karena terjadi saat sebagian besar masyarakat Indonesia mengalami dampak buruk akibat pandemi Covid-19. Ada begitu banyak orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan para pedagang kecil yang kehilangan pendapatan. Namun sebagian orang justru bertingkah seolah tak terjadi apa-apa.

"Sementara yg laen habis2 an di phk demi covid, ada yg prusahannya rugi habis2 an demi mengurangi covid. Ratusan event batal. Ratusan WO dan EO merugi. Brapa umkm dan PKL ga makan," tulisnya lagi.

(Baca Juga : New Normal, 3 Kebiasaan Ini Wajib Dijalani saat Hidup Berdampingan dengan COVID-19)

Sementara banyak masyarakat yang patuh dengan berdiam diri di rumah, tidak bepergian, dan tidak beribadah di masjid, masih banyak orang berkeliaran. Dr Tirta juga menunjukkan kontrasnya kondisi Bandara Soetta yang sesak dengan petugas medis yang berjibaku menangani bertambahnya pasien Covid-19.

"KITA PATUH ! Tarawihan ga bisa di masjid. Tempat ibadah sepi. Belum relawan, tenaga medis, dan paramedis berjuang, kmren angkat perjuangan driver ambulance. Wis karepe ae lah. Aku tak turu sek. Ngantuk," tulis dokter kelahiran Solo ini.

Kemudian, ada beberapa video beredar di Twitter yang menunjukkan kerumunan orang di tempat umum. Video tersebut berisi potongan video yang viral di media sosial serta ada musik rap yang menjadi backsound video tersebut. Begini liriknya:

"Tiga bulan di rumah, ngaduk kopi Dalgona. Itu ngaruh atau cuma sia-sia?

Tiga bulan di rumah, TikTok-an sampai gila. Itu ngaruh atau cuma sia-sia?

Terserah... Terserah...(Ngomong apa yaudah).

Terserah... Terserah... (Gua ikutin aja).

Terserah... Terserah... (Yaudah mau gimana?).

Terserah... Terserah... (Gua ikutin aja)."

Video tersebut ditutup oleh video tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) yang dibelakangnya bertuliskan 'Indonesia Terserah'. Video ini juga yang akhirnya menjadi awal dari tagar #IndonesiaTerserah ramai di media sosial.

Follow Berita Okezone di Google News

Para ahli kesehatan pun menanggapi perilaku masyarakat Indonesia sekarang yang sepertinya mulai 'melongggarkan' kepatuhannya pada peraturan pemerintah. Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Ede Surya Darmawan, mengatakan tagar #IndonesiaTerserah merupakan bentuk dari advokasi dokter dan tenaga medis semua yang berjuang sebagai garda terdepan penanganan kasus COVID-19.

"Kita hidup di dunia digital, kalau menyampaikan langsung rasanya sulit, makanya kami menyuarakan isi hati lewat media sosial untuk mengingatkan masyarakat," terangnya dalam Webinar yang diselenggarakan Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KoMPAK), Rabu (20/5/2020).

(Baca Juga : Cegah Penyebaran Corona, Keputusan Longgarkan PSBB Harus Benar-Benar Matang)

Ia melanjutkan, tagar tersebut juga memperlihatkan pada masyarakat bahwa tenaga medis dan dokter benar-benar berjuang untuk rakyat di situasi seperti sekarang ini. Karenanya, imbuan lewat tagar #IndonesiaTerserah jadi cambuk untuk masyarakat agar ikut membantu menghentikan penyebaran virus corona.

"Dengan menyadari betapa pentingnya upaya yang dilakukan masyarakat, itu akan menekan naiknya jumlah penyakit dan diharapkan pada masyarakat agar menjaga jarak aman supaya tidak ada kasus baru," ungkapnya.

Dia pun sadar, banyak masyarakat yang mengeluh ekonomi lesu akibat pandemi ini. Menurut Ede, hal tersebut sangat dipahami timnya. Namun, dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik, ini akan menghentikan penyebaran dan pada akhirnya membuka kembali pintu ekonomi yang baik di tengah masyarakat.

"Jadi tolong kepada masyarakat, lakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan benar agar tidak ada kasus baru sehingga semua sektor kehidupan bisa membaik kembali," papar Ede.

Ede menambahkan, di momen Kebangkitan Nasional ini, sekarang adalah momentum bagi masyarakat untuk mau bangkit bersama melawan COVID-19.

"Kita bergandengan tangan untuk bangkit bersama, jangan jalan sendiri karena kehancuran yang bakal terjadi," sambungnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini