Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Kemunculan Dokter Reisa Timbulkan Perdebatan di Tengah Netizen

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis · Kamis 11 Juni 2020 15:58 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 11 620 2228336 kemunculan-dokter-reisa-timbulkan-perdebatan-di-tengah-netizen-ItBNhNpzoK.jpg Reisa Broto Asmoro. (Foto: Instagram/@reisabrotoasmoro)
A A A

SEJAK ditunjuk menjadi juri bicara pemerintah dalam menangangi pandemi Covid-19 pada Senin, 8 Juni 2020, popularitas Dokter Reisa Broto Asmoro seolah meningkat tajam. Namanya kerap menjadi trending topik di media sosial karena dianggap membawa angin segar bagi netizen Indonesia.

Bukan tanpa alasan. Sebagian orang, menilai penampilan Dokter Reisa Broto Asmoro lebih menarik sehingga menjadi magnet baru dalam penanganan pandemi Covid-19.

Bahkan, budayawan Indonesia Sudjiwo Tedjo melontarkan pujian kepada dokter berusia 34 tahun itu. Dia menyebut bahwa kehadiran Reisa bisa menjadi pemersatu bangsa.

"Setuju.. saat ini kita butuh pemersatu bangsa.. dan dokter Reisa Broto Asmoro memenuhi kebutuhan pokok rakyat Indonesia tersebut. Broto maknanya dekat-dekat dengan keheningan pertapaan. Asmoro cinta. Kita butuh persatuan yang hening di dalam cinta," cuit Sudjiwo Tedjo saat mengomentari artikel dari Sindo News.

Baca Juga: Mau ke Pasar saat Pandemi Covid-19? Simak Tips Dokter Reisa Broto Asmoro

Sayangnya, puja-puji netizen kepada Dokter Reisa Broto Asmoro mendapat kritikan tajam dari Ketua DPP PSI, Tsamara Amany. Dia menilai bahwa publik cenderung hanya fokus dengan wajah dan penampilan Reisa dibanding informasi atau isi dari pesan penting yang disampaikan.

"dr Reisa bicara tentang pakai masker, cuci tangan, & berbagai hal yg perlu dilakukan untuk cegah Covid-19. Sebagian netizen lebih memilih fokus dengan wajah & penampilannya. Nasib perempuan di ranah publik. Substansi selalu dinomorduakan," cuit Tsamara.

Follow Berita Okezone di Google News

Kedua pernyataan tersebut sontak memicu diskusi publik antar sesama netizen. Sebagian di antara mereka tidak menampik bahwa penampilan seseorang, baik laki-laki maupun perempuan memang akan selalu menjadi salah satu sorotan audiens.

"Jangan tendesius ke masalah gender, orang yang good looking baik laki-laki atau perempuan akan selalu menjadi bahan sorotan audience," tulis akun AprizalOps.

Baca Juga: Rekor 1.241 Kasus Positif Covid-19 per Hari, Apa Penyebabnya?

https://lifestyle.okezone.com/read/2020/06/11/481/2228024/rekor-1-241-kasus-positif-covid-19-per-hari-apa-penyebabny

Rekor 1.241 Kasus Positif Covid-19 per Hari, Apa Penyebab

Hal senada juga disampaikan oleh akun @hzjsushwhkqiaua. Dia mengatakan semua gender dengan penampilan yang menarik terkadang membuat publik jadi gagal fokus.

"Contohnya saja Atlet cowo: biasanya ada sebagian wanita lebih fokus dengan rupanya atau bentuk tubuhnya dibandingkan permainannya dan skill-nya. Dan seperti dokter, pembicara dll juga punya masalah yang sama yaitu publik tidak fokus pada substansi yang disampaikan," ungkap sang netizen.

"So yang harus direvolusi mindsetnya tidak tertuju pada gender, meskipun memang wanita lebih sering tersudutkan karena kebanyakan laki-laki lebih frontal dalam mengunkapkan rasa suka dengan biasnya," tambahnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini