Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

CFD Ditiadakan Lagi, Ini Panduan Olahraga Aman di Tengah Pandemi Covid-19

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis · Kamis 25 Juni 2020 09:42 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 25 620 2236010 cfd-ditiadakan-lagi-ini-panduan-olahraga-aman-di-tengah-pandemi-covid-19-Yr55Mp3fWy.jpg CFD di tengah pandemi (Foto: Okezone)
A A A

Setelah sempat dibuka pada Minggu 21 Juni 2020, pemerintah kembali melarang kegiatan Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman dan Thamrin. Pelaksanaan CFD pekan lalu memang memang sempat mengundang perdebatan karena dilakukan saat angka penyebaran Covid-19 masih terbilang tinggi.

Pemprov DKI Jakarta sebetulnya telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang cukup ketat. Namun karena tingginya minat warga Jakarta untuk berolahraga, alhasil kegiataan CFD pekan lalu berujung pada kerumunan massa yang sangat banyak, sehingga dikhawatirkan akan memicu terjadinya cluster baru penularan Covid-19.

 CFD

Menanggapi persoalan tersebut, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), DR. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K), kembali mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dalam berolahraga di tengah pandemi Covid-19.

"Sebenarnya Center for Disease Control and Prevention (CDC) pernah mengeluarkan imbauan bahwa olahraga di massa pandemi harus tetap menjalankan protokol kesehatan. Secara umum, masyarakat masih harus mengenakan masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan. Ini adalah protokol-protokol umum untuk mengurangi transisi virus corona," ujar Agus saat dihubungi Okezone via sambungan telepon belum lama ini.

Lebih lanjut dr. Agus menjelaskan, masyarakat juga harus memahami prinsip-prinsip berolahraga yang aman di tengah pandemi. Pertama, masyarakat harus melihat terlebih dahulu kondisi tempat tinggal mereka.

Hal ini penting untuk memastikan apakah mereka benar-benar aman ketika berolahraga di luar ruangan/rumah. Bagi mereka yang tinggal di kawasan zona merah, maka protokol kesehatan yang dianjurkan barus tetap dijalankan.

Bahkan kalau perlu sebaiknya hindari berolahraga di luar rumah karena risiko paparannya sangat tinggi.

Baca juga: Pakai Baju Pengantin Klasik, Tara Basro Bahagia Mengucap Janji Bersama Daniel Adnan

"Sementara yang tinggal di zona hijau atau di perumahannya tidak ada yang sakit (low risk) maka bisa lebih longgar. Tapi protokol kesehatan tetap jalan. Longgar dalam artian bisa tidak menggunakan masker, tapi harus tetap jaga jarak setidaknya 3 meter kalau sedang berolahraga," ungkap Agus.

"Kalau mau istirahat sambil ngobrol, maskernya harus kembali dipakai," timpalnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Prinsip kedua adalah menentukan jenis olahraga dan intensitasnya. Masyarakat yang tinggal di zona merah, dianjurkan untuk melakukan olahraga dengan intensitas yang tidak terlalu berat.

Terlebih apabila mereka memutuskan untuk olahraga di luar rumah. Otomatis mereka harus tetap menggunakan masker sebagai pelindung diri. Namun, hal ini tidak direkomendasikan oleh dr. Agus.

"Kalau tinggal di zona merah, misalnya di Jawa Timur itu kan sangat berisiko tinggi. Ada risiko transmisi. Jadi lebih baik lakukan olahraga sendiri di dalam rumah. Bisa fitnes, senam di halaman rumah sendiri. Atau juga bisa di gedung indoor, tapi harus pastikan sudah steril," kata Agus.

"Sedangkan di zona hijau memang lebih fleksibel. Jenis olahraga yang dipilih bisa lari atau bersepeda. Tapi ingat, tetap terapkan protokol kesehatan untuk tindak pencegahan," tandasnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini