Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Cara Memulihkan Trauma yang Dihadapi Korban Gempa Bumi

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 07 Juli 2020 09:46 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 07 620 2242308 cara-memulihkan-trauma-yang-dihadapi-korban-gempa-bumi-mHscEPBMUB.jpg Ilustrasi. (Freepik)
A A A

PERISTIWA Gempa Jepara membuat masyarakat trauma pasca-gempa bumi. Penanganan khusus untuk memulihkan rasa trauma masyarakat pun perlu dilakukan.

Ada banyak upaya terbaik yang dapat dilakukan untuk menstabilkan kondisi emosional para korban gempa bumi, seperti Gempa Jepara. Psikolog Meity Arianty, STP, MPsi, mengatakan, seseorang yang mengalami gempa bumi tentu akan trauma mendalam.

Salah satunya karena masalah ketakutan, kehilangan, serta terbayang-batang akan bencana yang baru saja menimpa mereka.

Baca Juga: BMKG Sebut Belum Ada Gempa Susulan di Jepara

(Foto: Ilustrasi/Okezone)

"Individu yang mengalami bencana biasanya akan mengalami trauma atau gangguan stres pasca-trauma," katanya pada Okezone melalui pesan singkat, Selasa (7/7/2020).

Pada kondisi itu, kata Psikolog Mei, para korban akan memiliki respon yang berbeda terhadap pengalaman yang dia alami. Trauma pada masalah ini pun memiliki tingkat kepulihan yang berbeda-beda.

"Ada yang berani menghadapi, tidak sedikit juga yang memilih menghindari masalah. Bahkan, beberapa dari korban lebih memilih tidak melakukan apa-apa dan menyerah," ungkap Psikolog Mei.

Follow Berita Okezone di Google News

Anak-anak golongan orang yang paling rentan untuk menghadapi trauma. Hal itu berkaitan dengan sifat polos dan reaksi kaget, yang secara spontan cenderung mengakibatkan trauma setelah mereka terkena bencana.

"Bahkan, ada yang sampai mengalami trauma ekstrem," tegasnya.

Baca Juga: 7 Langkah Selamatkan Diri saat Gempa Bumi, Kuncinya Jangan Panik

Lebih lanjut, Mei juga menjelaskan masalah ini berdasar penjelasan Sutanto (2005). Anak-anak umumnya belum memiliki kemampuan memadai untuk mengatasi penderitaan fisikal dan emosional yang menerpa mereka.

"Trauma yang dialami harus segera mendapatkan penanganan khusus, karena jika tidak maka trauma itu akan tersimpan lama dan dapat menjadi bumerang bagi si anak," tambahnya.

Apalagi terjadi pada anak-anak, maka yang harus dilakukan adalah memberikan penanganan yang akhirnya membuat anak-anak merasa lebih tenang. Cara ini bisa dari perlindungan dari orangtua, kerabat, atau masyarakat yang menolongnya.

Nah, sambung Mei, biasanya para psikolog akan melakukan pendekatan kepada korban yang mengalami trauma. Pendekatan secara psikologis diperlukan agar mereka merasa aman dan memberikan berbagai penanganan yang dapat membantu para korban untuk bisa mengatasi trauma yang dialami.

Baca Juga: Ini Daerah yang Rasakan Getaran Gempa M6,1 di Jepara

"Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan konseling, di mana kami akan lebih banyak mendengarkan dan mencoba hadir secara penuh saat mendengar apa yang dirasakan terkait trauma yang dialami," papar Psikolog Mei.

Dengan melakukan hal itu, diharapkan membantu para korban memahami dan menerima kenyataan yang dialami dan mampu memulai kembali kehidupannya. Selain konseling, beberapa psikolog juga melakukan teknik trauma healing.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini