Kabar baiknya, per Agustus 2020, vaksin Sinovac diuji coba ke manusia. Sebanyak 1.620 relawan bakal terlibat dalam tahapan uji klinis ini.
Meski PMI tidak terlibat dalam uji klinis vaksin Sinovac, jika ditugaskan untuk menjadi bagian uji klinis, maka PMI langsung sigap.
"Kami tidak ikut dalan proses teknis dan scientific semacam itu. Bila kami ditugasi untuk menjadi bagian dari uji klinis, misalnya menyiapkan relawan untuk uji coba, kami akan lakukan yang terbaik," terangnya.
Sementara itu, Pakar Epidemiologi Pandu Riono mengatakan, karena baru proses awal, belum waktunya masyarakat mendapat jaminan aman dari Covid-19 dengan adanya vaksin Sinovac. Pandu meminta agar masyarakat juga tidak tergesa-gesa mengharapkan vaksin ini segera ada.
Baca Juga: Sosiolog: Menjalankan Protokol Kesehatan Enggak Boleh karena Paksaan!
"Kalau menjamin keamanan ke masyarakat itu, ya belum. Masyarakat harus diajak tetap mengikuti protokol kesehatan, bukan sekadar imbauan saja," tutur Pandu.
Masyarakat tidak boleh melupakan protokol kesehatan. Seperti tidak memakai masker, jaga jarak, juga menghilangkan kebiasaan cuci tangan.
Pandu juga mengingatkan agar masyarakat tidak lengah dengan penularan Covid-19. Menurutnya, di masa PSBB transisi ini kasus Covid-19 tambah meningkat, tapi kepedulian masyarakat menurun jauh.
"Makanya masyarakat diajak kenapa harus pakai masker. Kondisi Indonesia sekarang tidak normal banyak infeksi, banyak OTG berkeliaran di mana-mana, makanya harus pakai masker dan terapkan protokol kesehatan ketat," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News