Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Klaster Makan Bersama Mulai Bermunculan, Bagaimana Penularannya?

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Jum'at 11 September 2020 11:45 WIB
https: img.okezone.com content 2020 09 11 620 2276077 klaster-makan-bersama-mulai-bermunculan-bagaimana-penularannya-xYXfpJ4kjN.jpg Ilustrasi (Foto : Medicalnewstoday)
A A A

Pesan berantai WhatsApp menyebar pagi ini, Jumat (11/9/2020). Isinya menceritakan bagaimana klaster makan bersama mulai mengkhawatirkan masyarakat. Ya, aktivitas 'ngariung' atau makan bersama dianggap bisa menyebarkan virus corona.

Dalam pesan WhatsApp tersebut diceritakan bahwa di suatu kantor masih mengadakan rapat. Sebagai budaya kantor, anggota rapat diminta untuk membawa makanan untuk saling berbagi. Kebetulan ada yang pandai masak sambel ijo terong ikan asin.

Nah, sambal tersebut dimakan bersama-sama dengan anggota rapat. Karena rasa sambal yang pedas, akhirnya mereka secara tidak sadar keringetan dan disertai dengan mangap-mangap khas orang kepedesan. Rupanya, hal tersebut memungkinkan aerosol keluar dari mulut anggota rapat dan di antara mereka ada yang sudah terinfeksi Covid-19. Alhasil, anggota rapat itu dikabarkan terinfeksi Covid-19.

"Esok harinya, beberapa anggota rapat mengeluh sakit, lidah tidak dapat merasa, dan gejala khas Covid-19 lainnya. Lalu, mereka diswab dan hasilnya positif Covid-19. Beberapa pasangan suami istri pun terinfeksi, bahkan ada yang sedang hamil. Karena itu, kantor ditutup dan dilakukan isolasi mandiri, beberapa lainnya menjalani perawatan di rumah sakit," tulis pesan yang dibuat oleh Yogi Prabowo.

Kluster Keluarga

Pesan berantai tersebut mengajarkan untuk tidak boleh lengah menjalankan protokol kesehatan, apalagi Anda berada di kerumunan orang. Kemungkinan terpapar Covid-19 dari orang yang sudah terinfeksi sangat besar, terlebih jika Anda tidak patuh menjalani protokol kesehatan.

Baca Juga : Intip Anya Geraldine Mandi Kembang Sambil Minum Anggur

Menanggapi hal tersebut, Dokter Spesialis Paru Primaya Hospital Karawang dr Nurhayati, SpP, menerangkan bahwa kemungkinan penyebaran aerosol melalui aktivitas 'ngariung' atau makan bersama itu besar sekali. Bahkan, kemungkinan ini bisa terjadi keluarga di rumah.

"Saat makan, tidak mungkin kita tidak melepas masker. Di saat seperti itu, jangan pernah ngerasa Anda atau teman terdekat Anda sehat. Bagaimana pun kemungkinan terpapar Covid-19 sekarang ini ada," terang dr Nurhayati pada Okezone, Jumat (11/9/2020).

Follow Berita Okezone di Google News

Dokter Nurhayati mengingatkan masyarakat bahwa tidak ada satu orang pun yang berhak merasa kebal Covid-19. Anda merasa sehat pun belum tentu Anda tidak terinfeksi Covid-19. Karena itu, kurangi berkerumun dengan orang apalagi sampai melepas masker bersama.

"Makin banyak interaksi dengan orang lain, kemungkinan besar Anda bisa terpapar Covid-19. Ingat, yang Anda lihat sehat, belum tentu tidak terinfeksi Covid-19. Tidak ada yang kebal Covid-19," tegasnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Ari Fahrial Syam, SpPD, mengimbau agar masyarakat yang sudah melakukan aktivitas makan bersama, baik di kantor maupun di tempat makan untuk memastikan makan dengan aman.

Kluster Keluarga

Caranya cukup mudah, yang pertama pastikan Anda tidak makan berhadap-hadapan dengan orang lain. "Sebab, ketika makan Anda pastinya membuka masker dan ini meningkatkan risiko terpapar dari orang lain di sekitar Anda," terangnya dalam Live Instagram, beberapa hari lalu.

Kemudian, upaya lain yang bisa dilakukan adalah memastikan lokasi Anda makan tidak terlalu padat dan juga ruangannya tidak 'sumpek'. Ini menjadi perhatian penting supaya udara yang ada di tempat makan bergerak dengan baik.

"Risiko aerosol bisa terjadi ketika Anda berada di ruangan dengan ventilasi buruk dan membuka masker bersama dengan orang lain. Ini sangat berisiko," tambahnya.

Hal yang tak kalah penting adalah jika sudah selesai makan, jangan ngobrol dengan teman kantor, tapi langsung bergegas untuk pergi dari ruangan tersebut. "Ingat, saat Anda ngobrol dan membuka masker bersama, kemungkinan penyebaran virusnya besar sekali. Karena itu, jangan ngobrol ketika makan maupun setelah makan," pungkas dr Ari.



1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini