Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Cerita 3 Srikandi Relawan Covid-19, Ada yang Jadi Sopir Ambulans

Antara, Jurnalis · Jum'at 20 Agustus 2021 16:20 WIB
https: img.okezone.com content 2021 08 20 620 2458540 cerita-3-srikandi-relawan-covid-19-ada-yang-jadi-sopir-ambulans-wbiIdbcRbR.jpg Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A A A

Memiliki latar belakang ilmu biologi, Hana yang bekerja di Balai Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Puslitbangkes) Papua merasakan tantangan besar ketika harus memerangi Covid-19 di ujung timur Indonesia.

Tantangan pertama memastikan semua sampel dan spesimen yang dikirimkan ke laboratorium dalam kondisi yang baik walau pengirimannya melewati medan geografi yang menantang. Ketersediaan peralatan mumpuni harus didapatkan dari pulau Jawa bahkan luar negeri, sementara dia harus menghadapi kebijakan penutupan bandara di Papua demi mencegah penyebaran virus.

Dia menuturkan, sehari sebelum bandara ditutup, dia terbang ke Jakarta untuk mencari barang-barang yang diperlukan dalam bekerja, termasuk APD.

"Saya harap pandemi jadi momen bagi pemerintah untuk membuat terobosan di semua aspek, momen memperkuat sektor riset dan teknologi karena riset dan teknologi yang tangguh bisa memudahkan kita saat menghadapi krisis."

Cerita lain datang dari Debryna yang tergabung sebagai dokter di rumah sakit Wisma Atlet Kemayoran. Tak pernah terbayang olehnya harus bekerja menggunakan APD dalam merawat pasien agar tidak terinfeksi virus yang membuat kehidupan di dunia berubah selama 1,5 tahun terakhir. "Saat kuliah kita tidak pernah kita diajari dan diberitahu 'nanti siap-siap ada pandemi'," seloroh dia.

Tenaga kesehatan yang jadi bagian dari tenaga medis Badan SAR Nasional menuturkan pengalaman menarik selama berhadapan dengan pasien Covid-19.

Debryna yang biasanya berada di tengah situasi bencana yang genting melihat ada perbedaan mencolok dari pasien-pasien Covid-19.

Ketika merawat pasien-pasien bencana, para korban yang dilanda musibah secara tiba-tiba pada umumnya merasa kalut dan dirundung kesedihan. Namun, pasien-pasien Covid-19 yang ia hadapi justru penuh semangat untuk kembali pulih seperti sediakala. "Pasiennya justru lebih semangat dari saya," tutur dia.

Semangat itu timbul karena pasien-pasien Covid-19 pada umumnya sudah "siap" karena informasi mengenai virus ini telah disosialisasikan sejak lama, sehingga setidaknya mereka tahu apa yang dihadapi dan bagaimana penanganannya.

Follow Berita Okezone di Google News

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini