MENURUT penelitian, beberapa golongan darah memang cenderung lebih sulit atau mudah terkena penyakit tertentu. Hal ini lantaran sifat darah yang cenderung berbeda satu sama lain.
Memang, berdasarkan golongan darah ada perbedaan dalam faktor pembekuan dan sirkulasi darah yang berhubungan dengan koneksi sel lapisan pembuluh darah.
Dr. Mary Cushman, MSc, ahli hematologi dan profesor di Larner College of Medicine di University of Vermont, mengatakan bahwa golongan darah AB, ternyata lebih rentan terkena penyakit stroke. Dia mencontohkan, golongan darah AB lebih rentan terhadap risiko stroke, dan secara umum risiko gangguan kognitif.
"Mereka yang memiliki golongan darah O, dibandingkan dengan tipe lain, lebih sedikit terkena serangan jantung dan gangguan pembekuan darah di pembuluh darah, yang dikenal sebagai trombosis vena," kata Cushman seperti dilansir dari Healthline.
(Baca Juga : Bintang Tsurayya Muncul, Tanda-Tanda Wabah Corona Berakhir?)
Patricia Foster, PhD, ahli mikrobiologi di Universitas Indiana, mencermati adanya hubungan antara penyakit usus seperti norovirus dan golongan darah. "Norovirus benar-benar menggunakan gula pada permukaan sel untuk menempelkan dirinya pada sel," jelas Patricia Foster.
Secara umum, orang yang tidak membuat antigen H1 adalah mereka yang memiliki golongan darah B, dan cenderung resisten, sedangkan mereka yang bergolongan darah A, AB, atau O akan cenderung sakit. "Hingga saat ini kami belum tahu apa yang harus dilakukan dengan informasi ini dalam kaitannya untuk mencegah atau mengobati infeksi," tambahnya.
(Baca Juga Humor Gus Dur: Tak Butuh Gaji Presiden)
Nah, studi dari Wuhan, China, tempat ditemukannya kasus COVID-19 pertama kali, menemukan bahwa pada populasi normal, golongan darah A ada 31 persen, tipe B ada 24 persen, tipe AB ada 9 persen, dan tipe O ada 34 persen. Pada mereka yang memiliki virus, tipe A ada 38 persen, tipe B ada 26 persen, tipe AB ada 10 persen, dan tipe O ada 25 persen.
Para peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang bergolongan darah A memiliki risiko lebih tinggi mudah terkena COVID-19 dibandingkan dengan golongan darah non-A. Sedangkan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit menular dibandingkan dengan golongan darah non-A.
Follow Berita Okezone di Google News