Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Amankah Donor Darah di Tengah Wabah Corona?

Novie Fauziah, Jurnalis · Kamis 16 April 2020 17:20 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 16 620 2200262 amankah-donor-darah-di-tengah-wabah-corona-L7TaMjj5xY.jpg
A A A

Padahal di Jawa Timur banyak daerah yang kesulitan mendapatkan pasokan darah karena stoknya menurun drastis selama wabah Corona. Di kalangan TNI dan Polri area Jawa Timur bahkan setiap harinya baik ada ratusan prajurit TNI dan anggota Polri sukarela mendonorkan darah setiap hari.

Stok darah dikatakan aman jika mencapai 2% dari jumlah penduduk. Misalnya, secara nasional jumlah penduduk Indonesia sekira 250 juta orang, maka kebutuhan selama setahun mencapai 5 juta kantong. PMI memenuhi 95% dari kebutuhan secara nasional, untuk per daerah hitungannya sama, 2% dari jumlah penduduk setempat. Jadi, perhitungannya tidak berdasarkan dari jumlah pasien di RS. Sedianya darah stok dikatakan aman bila tercukupi untuk selama empat hari. Sedangkan golongan darah saat ini yang tengah kekurangan, yakni darah A dan AB.

(Baca Juga : Bintang Tsurayya Muncul, Tanda-Tanda Wabah Corona Berakhir?)

Untuk menarik minat pendonor, PMI terus mengampanyekan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup (lifestyle). Setiap tahunnya, PMI menargetkan hingga 4,5 juta kantong darah sesuai dengan kebutuhan darah nasional, disesuaikan dengan standar Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) yaitu 2% dari jumlah penduduk untuk setiap harinya.

Keamanan Darah

Untuk menjaga keamanan darah terhadap resiko penularan infeksi dari donor kepada pasien penerima darah, setiap kantong darah harus diuji saring terhadap infeksi, antara lain terhadap Sifilis, Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV.

(Baca Juga : Humor Gus Dur, Wali Songo dan Wali Sepuluh)

Uji saring Sifilis telah dilaksanakan sejak tahun 1975 dan saat ini ditujukan terhadap antibodi treponema pallidum menggunakan reagensia TPHA. Uji saring Hepatitis B ditujukan terhadap HBsAg, Hepatitis C terhadap anti-HCV dan HIV terhadap anti-HIV. Metoda uji saring yang digunakan adalah Elisa (70% donasi), Rapid Test (30% donasi) dan NAT.

Follow Berita Okezone di Google News

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini