Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Belajar dari Kasus Didi Kempot: Rutin Checkup Bisa Jauhkan Anda dari Henti Jantung

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis · Rabu 06 Mei 2020 19:32 WIB
https: img.okezone.com content 2020 05 06 620 2210252 belajar-dari-kasus-didi-kempot-rutin-checkup-bisa-jauhkan-anda-dari-henti-jantung-1K3CQQHpAM.jpg Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A A A

Sementara serangan jantung memiliki gejala umum berupa tekanan, sesak, nyeri, atau sensasi meremas dan sakit di dada atau lengan yang mungkin menyebar ke leher, rahang, serta punggung.

Di sisi lain, pasien serangan jantung juga suka mengalami mual, gangguan pencernaan, mulas atau sakit perut, sesak napas, keringat dingin, kelelahan, sakit kepala ringan, atau pusing mendadak.

Kembali pada kasus Didi Kempot, sang kakak, Lilik menduga seniman berjuluk Godfather or Broken Heart ini meninggal akibat kelelahan, karena kegiatannya yang padat. Memang, tingkat stres yang tinggi dan kelelahan, dapat membuat jantung bekerja lebih keras daripada biasanya.

Baca Juga: Kenali Beda Serangan Jantung dengan Henti Jantung

Inilah sebabnya banyak kematian terjadi akibat terlalu banyak bekerja. Direktur Medis di Standord Cardiovascular Health, dr. Alan Yeung mengatakan stres dapat memengaruhi setiap orang secara berbeda.

“Dua jenis stres emosional dapat berdampak pada kesehatan jantung. Stres akut biasanya terjadi secara tiba-tiba setelah kejadian traumatis, seperti kecelakaan mobil atau gempa bumi, sementara stres kronis akan menumpuk seiring berjalannya waktu,” ucap Yeung.

Follow Berita Okezone di Google News

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini