Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi sempat melemparkan wacana untuk mengurangi sejumlah besar kuota jamaah haji yang diizinkan dan menerapkan langkah-langkah tambahan untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji yang aman tahun ini. Namun, pekan ini Riyadh dilaporkan tengah mempertimbangkan pembatalan pelaksanaan ibadah haji sepenuhnya, setelah melihat lonjakan kasus Covid-19 di Kerajaan.
BACA JUGA: Haji 2020 Batal, Menag: Ini Keputusan Pahit dan Sulit
Jika haji tahun ini batalkan, maka akan menjadi yang pertama kali sejak kerajaan itu berdiri pada 1932.
Pada 2019, sekira 19 juta peziarah menghadiri umrah sementara haji menarik 2,6 juta. Sebuah rencana reformasi ekonomi Putra Mahkota Mohammed bin Salman bertujuan untuk meningkatkan kapasitas umrah dan haji menjadi 30 juta peziarah setiap tahun dan menghasilkan 50 miliar riyal (sekira Rp187 triliun) pendapatan pada tahun 2030.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)