Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Hari Ini, Jatim Penyumbang Terbanyak Pasien Meninggal & Sembuh dari Covid-19

Abu Sahma Pane, Jurnalis · Kamis 16 Juli 2020 17:06 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 16 620 2247477 jatim-penyumbang-terbanyak-pasien-meninggal-sembuh-dari-covid-19-ini-datanya-eR2w1Lv0fL.jpeg Ilustrasi. Foto: Shutterstock
A A A

JAKARTA - Jawa Timur (Jatim) tercatat sebagai penyumbang terbanyak kasus meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19), namun juga sekaligus penyumbang terbanyak pasien sembuh dari penyakit tersebut pada hari ini, Kamis (16/7/2020).

Jumlah pasien sembuh di Jatim mencapai 444 orang atau tertinggi berdasarkan data catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019.

Di bawah Jatim terdapat Sulawesi Selatan dengan 211 pasien sembuh, lalu diikuti DKI Jakarta dengan 134 pasien pulih dari Covid-19.

Di sisi lain kasus meninggal dunia di Jatim tembus 26 atau yang terbanyak dibanding provinsi lain. Di bawah Jatim terdapat Sulawesi Selatan dengan tambahan 15 pasien meninggal.

Berikutnya di Jawa Tengah terdapat 8 pasien meninggal dunia dan di DKI Jakarta tercatat 7 warga meregang nyawa.

Baca Juga: Khofifah-Risma Galakkan Protokol Kesehatan, Kasus Positif Covid-19 di Jatim Tembus 17.574

Secara kumulatif di Indonesia, data hari ini menunjukkan 76 warga meninggal dunia karena korona atau naik dari 3.797 menjadi 3.873 orang.

Sementara itu Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Dr. Achmad Yurianto melaporkan jumlah penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.574 orang pada hari ini. Sehingga akumulasi kasus positif hingga 16 Juli 2020 sebanyak 81.668 orang.

Yuri mengatakan, penambahan kasus ini terutama pada kelompok tanpa gejala atau asimptomatis.

Baca Juga:  Risma Blusukan: Maskernya Dipakai Jangan Diturunkan, yang Sakit Sudah Ribuan 

Follow Berita Okezone di Google News

“Mari kita kembali mencermati bahwa kasus yang kita dapatkan pada akhir-akhir ini sangat signifikan, terutama pada kelompok konfirmasi positif tanpa gejala. Konfirmasi positif yang asimptomatis,” kata Yuri di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Meskipun penambahan pada kelompok ini tidak perlu dirawat di rumah sakit, namun kata Yuri, harus menjadi kewaspadaan.

“Ini dimaknai bahwa bisa menurunkan angka hunian rumah sakit, artinya tidak perlu dirawat di rumah sakit dan juga akan berkontribusi terhadap penurunan kasus meninggal,” tuturnya.

“Namun ini juga menjadi kewaspadaan kita. Bahwa mereka harus melaksanakan isolasi dengan ketat, kalau tidak maka akan menjadi sumber penularan di tengah-tengah kita,” pungkas Yuri.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini