JAKARTA – Setelah beberapa negara mengalami resesi, kali ini Inggris juga masuk dalam jurang resesi ekonomi. Inggris mengalami kemerosotan terbesar dalam periode April hingga Juni akibat penerapan aturan karantina wilayah untuk menekan penyebaran virus corona.
Kebijakan lockdown menyebabkan Inggris secara resmi mengalami resesi. Perekonomian Inggris menyusut 20,4% dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini.
Sebelumnya, beberapa negara juga sudah dinyatakan resesi karena pertumbuhan ekonominya minus dua kuartal berturut-turut. Antara lain, Amerika Serikat, Prancis, Italia, Filipina, Singapura, Spanyol, Korea Selatan hingga Hong Kong.
Baca Juga: Menko Airlangga Prediksi Ekonomi RI Minus 1% di Kuartal III, Jadi Resesi Nih?
Berikut adalah fakta mengenai resesi ekonomi Inggris yang dirangkum Okezone, Sabtu (15/8/2020).
1. Konsumsi Rumah Tangga Anjlok
Pengeluaran rumah tangga anjlok karena toko-toko diperintahkan untuk tutup, sementara produksi pabrik dan konstruksi juga turun.
Kondisi ini mendorong Inggris masuk dalam kondisi resesi pertamanya secara teknis yang didefinisikan sebagai penurunan ekonomi dua kuartal berturut-turut sejak 2009.
Baca Juga: Inggris Masuk Jurang Resesi! Pertumbuhan Ekonomi Minus 20,4%
2. Sektor perhotelan paling terpukul
Jonathan Athow, deputi ahli statistik nasional untuk statistik ekonomi, mengatakan: "Ekonomi mulai bangkit kembali pada bulan Juni dengan pembukaan kembali toko, pabrik mulai meningkatkan produksi, dan proses pembangunan perumahan rumah terus pulih.
"Meskipun begitu, produk domestik bruto (PDB) pada bulan Juni masih satu per enam di bawah levelnya di bulan Februari, sebelum wabah virus corona menyerang."
Follow Berita Okezone di Google News